Krisis Energi, Havana Kuba akan Berlakukan Pemadaman Listrik

Baca Juga

MATA INDONESIA, HAVANA – Krisis energi terjadi di hampir semua negara di dunia ini.

Ibu kota Kuba, Havana, akan memulai pemadaman listrik pada 1 Agustus 2022 ini. Pemerintah telah membatalkan karnaval dan mengambil tindakan lain ketika krisis energi negara itu semakin memburuk.

Jadwal pemadaman listrik di enam wilayah di Havana akan mengalami pemadaman listrik setiap tiga hari. Pemadaman itu akan berlangsung selama jam sibuk pada tengah hari.

Menurut surat kabar Partai Komunis Kuba Tribuna de la Habana yang mengutip hasil pertemuan lokal pihak berwajib, ini adalah momen untuk menunjukkan solidaritas. Dan berkontribusi sehingga wilayah Kuba lainnya tidak menderita pemadaman yang tidak diinginkan.

Kuba telah bertahan lebih dari dua tahun kekurangan makanan dan obat-obatan. Antrean panjang untuk membeli barang langka, harga tinggi, dan kesulitan transportasi. Pemadaman listrik hanya akan menambah frustrasi warga. Kondisi sebelumnya telah menyebabkan eksodus lebih dari 150.000 orang Kuba ke Amerika Serikat (AS) sejak Oktober 2021 dan kemungkinan keputusan terbaru itu akan membuat lebih banyak lagi warga di tempat lain yang melakukan hal sama.

Pemimpin Partai Komunis Kuba Luis Antonio Torres Torres dan pemimpin lainnya bersikeras bahwa telah bertindak dalam solidaritas sesama warga Kuba, bukan karena kebutuhan. Mereka mengumumkan langkah-langkah lain seperti liburan massal untuk menutup perusahaan milik negara, bekerja dari rumah, dan pemotongan 20 persen dalam alokasi energi untuk bisnis swasta dengan konsumsi tinggi. Sedangkan karnaval yang jadwalbta berlangsung bulan depan telah batal.

Tapi Direktur University of Texas di Program Energi dan Lingkungan Amerika Latin dan Karibia Jorge Pinon melihat pandangan yang berbeda dari Torres. Dia mengatakan, seluruh jaringan listrik hampir runtuh setelah kebakaran baru-baru ini di dua dari 20 pembangkit yang sudah usang.

Sedangkan pembangkit listrik yang lain, menurut Pinon, terus-menerus mogok. “Pemadaman terjadwal bukan dalam bentuk solidaritas. Melainkan kebutuhan untuk menghindari kemungkinan runtuhnya sistem secara total,” kata Pinon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini