Kotak Amal Rawan Jadi Dana Teroris, Ini Saran BNPT untuk yang Mau Bersedekah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyadari kotak amal yang banyak tersebar di minimarket atau swalayan rawan menjadi sumber dana bagi terorisme.

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris berkata, masyarakat yang ingin bersedekah atau berderma, sebaiknya langsung kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin.

“Kalau mau menyumbang, langsung saja ke keluarga dan fakir miskin, langsung tepat sasaran,” kata Irfan dalam diskusi pada Senin 28 Desember 2020.

Ia juga menyebut, selain kotak amal gerakan terorisme juga sudah mulai merambah investasi bodong berkedok syariah sebagai cara baru menghimpun dana.

Terkait modus galang dana lewat kotak amal, eks amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Haris Amir Falah mengaku cara itu bukanlah sesuatu yang mengagetkannya.

Selain kotak amal, Haris menyebut upaya menghimpun dana kini juga bermutasi dengan cara lain, yakni melalui yayasan.

Ia mencontohkan, salah satunya Yayasan Pendidikan Pesantren Al Zaitun besutan Abu Maarik alias Abu Toto alias Syamsul Alam alias Abdus Salam alias Panji Gumilang, yang juga dikenal pemimpin NII KW9.

“Itu NII KW9 Toto Abdulsalam membuat bukan puluhan ribu. Bahkan ratusan ribu kotak amal yang dia buat. Kemudian ratusan yayasan juga dia buat yang disebarkan di seluruh Indonesia,” ujar Haris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini