Korea Utara Sesumbar Rudalnya Bisa Hancurkan AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG – Korea Utara sesumbar bahwa Pyongyang satu dari segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih yang menentang Amerika Serikat (AS), sekaligus negara yang dapat mengguncang dunia dengan uji coba rudal.

Ketegangan internasional pun meningkat seiring dengan serangkaian uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara, tindakan yang telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan PBB.

Dan sekali lagi, Januari adalah bulan rekor tes semacam itu, dengan setidaknya tujuh peluncuran dari sembilan rudal termasuk tipe baru “rudal hipersonik” yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.

Juga di antara tes tersebut adalah penembakan pertama sejak 2017 dari rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, yang mampu menyerang wilayah AS di Samudra Pasifik.

“Di dunia saat ini di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan Amerika Serikat dengan kepatuhan dan kepatuhan buta, hanya ada negara kita di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal yang mampu menjangkau daratan AS,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

“Serangkaian tes sejak Tahun Baru mewakili pencapaian luar biasa yang memperkuat pencegahan perang Korea Utara. Ada lebih dari 200 negara di dunia, tetapi sedikit yang memiliki bom hydrogen rudal balistik antarbenua dan rudal hipersonik,” tutur kementerian tersebut, melansir English Al Arabiya, Rabu, 9 Februari 2022.

Pernyataan itu mengutip Hwasong-15 – rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh yang pernah diuji oleh Korea Utara, yang diuji coba tahun 2017 dan diyakini memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir di berbagai wilayah AS dan Hwasong-12, yang pernah mengancam akan digunakan Korea Utara di Guam.

Pembicaraan untuk membujuk Pyongyang agar mengakhiri atau membatasi persenjataannya dengan imbalan keringanan sanksi telah terhenti sejak 2019. Pada Senin (7/2), AS meminta Korea Utara menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya, serta memprioritaskan kebutuhan rakyatnya sendiri.

Pejabat AS dan Korea Selatan khawatir peluncuran Hwasong-12 pada 30 Januari menjadi langkah untuk melanjutkan sepenuhnya uji coba ICBM atau senjata nuklir Korea Utara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini