Kontroversi Irjen Nana Sudjana dan Ketegasan Jokowi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Karir Irjen Pol Nana Sudjana saat pertama menjabat dan dicopot dari Kapolda Metro Jaya dipenuhi kontroversi. Hal itu membuktikan Presiden Jokowi tidak pandang bulu terhadap keburukan kinerja aparatnya.

Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Nana disebut masuk dalam kroni Jokowi karena masih tergolong “geng Solo.”

Meski sebelum ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya, Nana baru saja melepas jabatannya sebagai Kapolda NTB, namun dia pernah menjabat Kapolresta Solo pada 2010 saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo.

Saat itu, Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menilai prestasi Nana biasa-biasa saja sehingga menjadi sorotan.

Namun, Jokowi menunjukkan pengkronian itu tidak menghalangi penegakkan hukum. Karena dinilai tidak bersikap tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan di acara Maulid Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Nana Sudajana dicopot dan “diparkir” sebagai koordinator staf ahli Kapolri.

Hal itu juga menunjukkan sikap Jokowi yang tegas dan menghilangkan kesan hubungan kroni dengan Nana Sudjana.

Presiden juga menunjukkan keseriusan dan ketegasannya pada penegakkan protokol kesehatan karena di Oktober perkembangan penanganan kasus Covid19 sudah menggembirakan, baik dari tingkat keterisian rumah sakit, maupun angka kasus aktif maupun kesembuhan.

“Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan,” ujar Jokowi dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa 17 November 2020.

Dia juga mengingatkan agar perjuangan para dokter, perawat, tenaga medis, paramedis menjadi sia-sia karena pemerintah tidak bertindak tegas untuk kegiatan yang bertentangan dengan protokol kesehatan dan peraturan-peraturan yang ada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini