Kondisinya Disebut Belum Fit, Greysia Polii Buka Suara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelatih ganda putri, Eng Hian mengatakan, kondisi Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum fit 100 persen jelang Piala Sudirman. Pernyataan yang diamini peraih medali emas Olimpiade 2020 itu.

Sejak pulang dari Olimpiade 2020, banyak acara yang dijalani Greysia/Apriyani, seperti penyerahan bonus dari pemerintah, swasta, individu, dan apresiasi-apresiasi lainnya.

Itu sebabnya, persiapan Greysia/Apriyani untuk tampil di Piala Sudirman 2021, 26 September hingga 3 Oktober sangat mepet. Kondisi keduanya belum 100 persen.

Walau belum fit, Greysia bertekad untuk tetap memberikan penampilan terbaik bila diturunkan nanti. Greysia yang sudah memberi sinyal pensiun berharap tim Indonesia bisa membawa pulang Piala Sudirman tahun ini.

“Persiapan so far so good. Memang secara fisik saya harus meningkatkan lagi di sisa waktu ini tapi secara mental saya dan Apri sudah siap tanding. Mempersiapkan semua yang terbaik dulu. Jujur kondisi lutut saya selepas Olimpiade masih ada efeknya, sekarang masih dalam pemulihan. Dengan kondisi seperti ini saya mau jalani saja, memberikan yang maksimal untuk tim,” ujar Greysia.

“Harapan saya pertama tim ini bisa kompak dulu, bukan hanya atletnya tapi juga ofisial dan pengurusnya. Karena kalau kita kompak pasti ada semangat dan energi tambahan saat kita bertanding,” katanya.

“Lalu, semoga saya bisa memberikan yang terbaik, seperti yang saya selalu bilang selama saya masih dikasih kesempatan sampai saya menyatakan berhenti, saya akan melakukan itu dengan sebaik mungkin. Terakhir, semoga tim Indonesia bisa bawa gelar juara dari sana,” ungkapnya.

Untuk menggantikan posisi Greysia/Apriyani yang belum fit, pelatih akan memberikan tanggung jawab pada Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.

Piala Sudirman 2021 digelar pada 26 September – 3 Oktober di Finlandia. Skuad Merah-Putih akan melakoni laga pertama kontra Rusia pada 26 September.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini