Komite Olimpiade Kunjungi PBSI, Pantau Kesiapan Olimpiade

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAKetua Komite Olimpiade National (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari beserta rombongan mengunjungi markas PBSI memantau kesiapan Olimpiade.

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat persiapan tim bulutangkis Indonesia menjelang Olimpiade Tokyo yang akan diselenggarakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Ikut serta dalam rombongan Chef de Mission (CdM) Olimpiade Tokyo, Rosan Roeslani. Tiba sekitar pukul 15.00 WIB, Okto disambut langsung Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta dan Wakil Sekretaris Jenderal Edi Sukarno. Di pelatnas, Okto langsung memantau latihan sesi sore para atlet, terutama yang sudah pastikan tiket berlaga di Olimpiade.

Mereka yang sudah memastikan berlagaa di Olimpiade di antaranya adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Praveen Jordan, dan Melati Daeva Oktavianti.

Sementara itu ada juga Gloria Emanuelle Widjaja dan Gregoria Mariska Tunjung yang masih berpeluang menambah wakil Merah-Putih di ajang olahraga paling akbar tersebut. Pasangan Gloria, Hafiz Faizal absen karena sedang tidak fit.

“Saya bersama Chef de Mission datang ke sini untuk meninjau langsung persiapan para atlet menuju Olympiade Tokyo 2021 nanti. Tentunya dari sini kami banyak mendapatkan informasi tentang kesiapan dan juga proses keberangkatan yang rencananya tanggal tujuh Juli setelah ada beberapa turnamen terlebih dahulu,” kata Okto.

“Jadi sekali lagi bahwa yang terpenting itu adalah atlet untuk terus berlatih dan juga menjaga kesehatan terutama dari Covid-19,” ujarnya.

Di hadapan para atlet dan pelatih, Okto sadar betul sangat berat menjalani Olimpiade tahun ini tapi tim harus tetap optimistis untuk meraih prestasi sebaik-baiknya.

“Kita masih punya banyak kenangan dengan badminton di Olimpiade Rio 2016. Tadi saya bicara dengan coach Richard (Mainaky), waktu di Brasil ada virus Zika kita bisa dapat satu emas. Sekarang ada virus Covid-19, mudah-mudahan Insya Allah bisa dapat dua emas,” ujarnya.

“Saya sampaikan ini bukan Olimpiade yang mudah, banyak sekali keterbatasan yang biasanya tidak kita hadapi. Tapi kita masih terus berjuang supaya bisa memaksimalkan setiap pertandingan yang nanti kita hadapi. Ini tantangan lain yang harus kita jawab,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini