MATA INDONESIA, WASHINGTON – Komandan, pejabat eksekutif, dan pelaut tamtama dari kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) resmi dipecat oleh Angkatan Laut AS.
Pihak berwenang mengatakan bahwa kecelakaan pada awal Oktober lalu, yakni menabrak gunung bawah laut yang belum dipetakan di Laut Cina Selatan sejatinya dapat dicegah.
Komandan Cameron Aljilani dan dua orang lainnya dicopot dari posisinya menyusul penyelidikan atas kecelakaan di Laut Cina Selatan yang disengketakan itu. Akibat kecelakaan tersebut, USS Connecticut terpaksa berlayar di permukaan selama sepekan untuk mencapai Guam.
“Penilaian yang baik, pengambilan keputusan yang bijaksana, dan kepatuhan terhadap prosedur yang diperlukan dalam perencanaan navigasi, pelaksanaan tim pengawasan dan manajemen risiko dapat mencegah insiden tersebut,” kata Armada ke-7 yang berbasis di Pasifik barat dalam sebuah pernyataan, melansir Live MINT.
Setelah penilaian kerusakan di Guam, kapal akan kembali ke pangkalan kapal selam AS di Bremerton, Washington untuk menjalani perbaikan.
Pekan lalu angkatan laut mengatakan penyelidikan menunjukkan bahwa kapal selam itu menabrak gunung bawah laut yang belum dipetakan saat berpatroli di bawah permukaan.
Akibat insiden tersebut, setidaknya 15 pelaut AS mengalami luka-luka ketika kapal selam bertenaga nuklir, USS Connecticut menabrak objek misterius di perairan sekitar Laut Cina Selatan. Insiden tersebut terjadi ketika ketegangan meningkat di wilayah yang disengketakan oleh sejumlah negara.
Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi di wilayah tersebut untuk menantang klaim teritorial yang disengketakan Beijing di pulau-pulau kecil, terumbu karang, dan singkapan.