Koalisi Pemuda Ibu Kota Bantu Bubarkan Demo Papua Merdeka di Depan Kedubes AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Demo Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di depan Kedubes AS dibubarkan Koalisi Pemuda Ibukota. Pasalnya aksi AMP tersebut menggunakan simbol-simbol Papua merdeka.

Koordinator Koalisi Pemuda Ibukota Ardiansyah mengatakan bahwa aksi AMP menunjukkan perlawanan mereka terhadap negara.

“Jadi harus ditumpas siapapun yang melakukan aksi dengan menggunakan simbol-simbol Papua merdeka termasuk mahasiswa Papua,” ujarnya kepada media, Kamis 30 September 2021.

Ia pun berharap agar aparat keamanan menindak tegas siapapun pendukung Papua merdeka. Berdasarkan pantauan media, ada 15 anggota AMP yang bergerak menuju Kedubes AS. Namun sebelum tiba di sana, mereka telah dihadang oleh Koalisi Pemuda Ibukota yang berjumlah sekitar 60 orang.

“Kami merasa tidak terima karena mahasiswa Papua sering menggunakan simbol-simbol Papua merdeka saat melakukan aksi dengan tuntutan referendum,” katanya.

Suasana kericuhan hampir tidak terkendali, karena masa Koalisi Pemuda Ibukota secara beringas membubarkan Aliansi Mahasiswa Papua secara paksa dengan nada ancaman. Untungnya pihak kepolisian di depan Kedubes cepat mengamankan massa AMP.

“Kami akan mengarahkan kekuatan massa yang lebih besar lagi, jika mahasiswa Papua tetap melakukan aksi dengan menggunakan simbol-simbol Papua merdeka,” ujar Ardiansyah.

Anggota Koalisi Pemuda Ibukota Aldi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tempat untuk melakukan aksi demo Papua merdeka di negara ini. “Jadi sebagai warga negara kami merasa terpanggil untuk melakukan perlawanan secara terbuka,” ujarnya.

Aldi juga mendesak kepada pihak kepolisian harus secara tegas mengambil tindakan terhadap mahasiswa Papua yang nyata-nyata telah mendukung kelompok organisasi terlarang yang telah dilabeli oleh pemerintah Indonesia sebagai kelompok teroris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini