MATA INDONESIA, JAKARTA-Industri kimia berkelanjutan menjadi salah satu fokus prioritas pembangunan ekonomi di sekitar kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pengembangan klaster industri kimia di Kalimantan Timur sudah dituangkan dalam Rencana Induk IKN untuk pengembangan ekonomi di ibu kota baru.
“Kami fokus pada hilirisasi industri petrokimia dan oleokimia dan salah satunya pengembangan chemical industrial complex. Pengembangan kluster ini diharapkan dapat berkontribusi menghasilkan USD 6,5 miliar dari PDB nasional, dan lapangan kerja hampir 40 ribu orang,” katanya.
“Kita punya prospek besar untuk mengembangkan industri kimia di Indonesia, baik basis migas maupun sawit. Larena Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor terbesar bahan baku kimia,” katanya.
Lebih lanjut, Amalia mengatakan, ekonomi Kalimantan Timur ke depannya akan berbasis value creation dan menjadi bagian superhub IKN.
Kalimantan Timur disebutnya memiliki peranan penting dalam mengimplementasi strategi transformasi ekonomi Indonesia melalui pemindahan IKN Nusantara.
Selain itu, Kementerian PPN/Bappenas berupaya menggulirkan enam strategi transformasi ekonomi Indonesia. Pertama, sumber daya manusia berdaya saing. Kedua, produktivitas sektor ekonomi.
Ketiga, ekonomi hijau. Keempat, ekonomi digital. Kelima, integrasi ekonomi domestik. Keenam, pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara.
“Pemindahan IKN bukan hanya pemindahan Ibu kota pemerintahan, tetapi menjadi bagian dari upaya besar Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi Indonesia,” katanya.