Kirim Kapal Perang, Jerman Tolak Klaim Beijing atas Laut Cina Selatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LAUT CINA SELATAN Setelah hampir dua dekade, Jerman untuk yang pertama kalinya mengirim kapal perang ke Laut Cina Selatan. Jerman bergabung dengan beberapa negara Barat lain dalam upaya memperluas kehadiran militer di wilayah tersebut –menyusul meningkatnya kekhawatiran atas ambisi territorial Cina.

Sebagaimana diketahui, Beijing mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan dan bahkan mendirikan pos-pos militer di sejumlah pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan ikan yang melimpah.

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), dalam unjuk kekuatan melawan klaim teritorial Cina, secara teratur melakukan apa yang disebut operasi kebebasan navigasi – di mana kapal AS melewati beberapa pulau yang diperebutkan. Cina tentu saja menolak misi Paman Sam, dengan mengatakan mereka tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

Washington telah menempatkan penentangan terhadap Cina di jantung kebijakan keamanan nasionalnya dan berusaha untuk menggalang mitra untuk melawan Beijing yang dianggap menguasai dunia.

Para pejabat di Berlin mengatakan Angkatan Laut Jerman akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum. Fregat itu juga tidak diharapkan untuk berlayar melalui Selat Taiwan – aktivitas reguler AS lainnya yang dikutuk oleh Beijing.

Namun demikian, Berlin telah memperjelas bahwa misi tersebut untuk menekankan fakta bahwa Jerman tidak menerima klaim teritorial Cina.

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer melakukan perjalanan ke pelabuhan Wilhelmshaven untuk melihat fregat Bayern dalam perjalanan tujuh bulan yang akan membawanya ke Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.

Kapal itu diperkirakan akan melintasi Laut Cina Selatan pada pertengahan Desember, menjadikannya kapal perang Jerman pertama yang melewati wilayah itu sejak 2002.

“Kami ingin hukum yang ada dihormati, rute laut dapat dilayari secara bebas, masyarakat terbuka dilindungi dan perdagangan mengikuti aturan yang adil,” kata Kramp-Karrenbauer.

Negara-negara termasuk Inggris, Prancis, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, juga telah memperluas aktivitas mereka di Pasifik demi melawan pengaruh Negeri Tirai Bambu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergitas TNI, Polri, dan KPU Jadi Kunci Keamanan Pilkada Serentak 2024

Jakarta – Menjelang Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang, berbagai lembaga negara terus memperkuat sinergitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini