Keukeuh! Tim Voli Pantai Putri Norwegia Tolak Pakai Bikini di Olimpiade

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Tim voli pantai putri Norwegia menegaskan, takkan memakai bikini saat bertanding di Olimpiade 2020. Bahkan, mereka siap membayar denda jika dinilai melanggar.

Tim putri Norwegia memutuskan memakai celana pendek ketimbang bikini saat tampil di Kejuaraan Dunia Voli di Varna, Bulgaria pada 18 Juli lalu.

Federasi Voli Norwegia mengatakan, mereka bersedia membayar denda, yang diperkirakan 50 Euro tiap pemain, karena melanggar peraturan yang sudah ada.

“Tentu saja kami akan membayar segala bentuk denda. Kami semua ada di tim yang sama,” ujar ketua Federasi Voli Norwegia, Kare Geir Lio, dikutip dari Sportbible, Rabu 21 Juli 2021.

“Hal paling penting adalah, menggunakan peralatan dan pakaian yang nyaman dipakai para atlet saat bertanding,” katanya.

Federasi Bola Tangan Eropa (EHF) sudah tahu dengan kondisi ini, tapi keputusan belum dibuat terkait adanya sanksi atau tidak.

Sebelumnya, dua atlet voli Jerman menjadi sorotan karena tidak mau bertanding. Pasalnya, mereka tidak diizinkan memakai bikini di turnamen di Qatar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini