Ketum PDIP Larang Kadernya Bicara Capres dan Cawapres, Imbas Baliho Puan?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi supaya kader tidak memberikan tanggapan terkait calon presiden dan calon wakil presiden.

Surat itu ditujukan kepada DPP PDIP, anggota fraksi PDIP DPR RI, anggota fraksi PDIP DPRD Provinsi dan kabupaten/kota, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah PDIP seluruh Indonesia.

Surat tersebut dikeluarkan pada 11 Agustus 2021 dengan tanda tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam surat tersebut kader PDIP diminta berdisiplin tidak memberikan tanggapan terkait capres-cawapres. Kader yang melanggar akan diberikan sanksi disiplin.

Sebabnya, ditegaskan AD/ART partai bahwa Ketua Umum PDIP yang bertugas, bertanggungjawab dan berwenang serta mempunyai hak prerogatif untuk memutuskan calon presiden dan calon wakil presiden.

Surat tersebut dibenarkan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno. Surat tersebut merupakan penegasan surat sebelumnya. “Penegasan dari surat yang sebelumnya,” ujarnya.

Dia bilang, instruksi itu bukan dikeluarkan karena ramai isu baliho politik. Hendrawan bilang, baliho yang dibuat PDIP bukan ditujukan Pemilu 2024, tidak seperti partai politik lain.

“Billboard dan baliho kami berisi ekspresi kebanggaan kader kepada Ibu PM (Puan Maharani) sebagai perempuan pertama Ketua DPR dalam sejarah RI. Dan dalam 2 tahun pertama sebagai Ketua DPR telah menunjukkan kapasitas dalam melahirkan UU yang mendorong percepatan penyelesaian dampak pandemi dan resesi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini