MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurs Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengatakan, ancaman terbesar di Indonesia saat ini bukanlah paham Partai Komunis Indonesia (PKI) melainkan radikalisme dan terorisme yang lebih berbahaya.
“Mohon maaf, saya berani katakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang mengancam kita sekarang ini,” kata Said Aqil, Selasa 30 Maret 2021.
Ia menyebut, di Indonesia saat ini ada lebih dari enam ribu teroris yang belum tertangkap, dan sebagian besar terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Konon masih ada enam ribu teroris yang belum ketangkap. Saya yakin ini merupakan jaringan dari Filipina Selatan, kemudian Poso, kemudian ke mana-mana. Ini jaringan JAD,” ujar Said Aqil.
Namun, Said tidak merinci dari mana dia mendapatkan informasi ihwal ribuan terduga teroris tersebut. Dia hanya menyampaikan bahwa JAD lebih berbahaya ketimbang Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir.
“JAT Abu Bakar Baasyir itu yang disasar nonmuslim, gereja, nonmuslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal darahnya,” kata dia.