Mata Indonesia, Yogyakarta – Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Korwil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cum Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) DIY, Dani Eko Wiyono mengecam keras upaya Peninjauan Kembali (PK) Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Mahkamah Agung (MA).
Dalam orasinya di hadapan tidak kurang 1.000 orang massa aksi ‘Gerakan Nasional Lawan Moeldoko’ terdiri unsur pengurus, kader, simpatisan, dan relawan Partai Demokrat dari berbagai daerah yang menggelar Mimbar Bebas “Proklamasi Memanggil II Demokrat” di depan Kantor Pusat DPP Partai Demokrat, Jakarta pada Senin (26/6/2023), ia pun menyerukan perlawanan terhadap upaya Moeldoko merebut Partai Demokrat
“Moeldoko,” sebut Dani dari atas podium.
“Lawan!” seru massa aksi membalas.
“Moeldoko,” sebutnya kembali.
“Lawan!” seru massa aksi.
“Moeldoko,” sebutnya bersuara keras.
“Lawan!” seru massa aksi.
Ia kemudian menyatakan dukungannya atas semangat juang dan esensi gelombang perlawanan yang dilancarkan kader Demokrat terhadap upaya membegal Partai Demokrat hingga MA mengetuk palu putusan PK Moeldoko. Dani menyebut upaya Moeldoko tersebut merupakan perbuatan tak beradab elit negara yang mencederai demokrasi.
“Rezim hari ini, rezim yang tidak mengerti adab. Demokrat harus bisa memenangkan [PK Moeldoko] lagi,” kata Dani.
Ia lantas menandaskan perlawanan kepada para elit negara yang hari ini sedang berkuasa dengan menyatakan bahwa Demokrat di 2004 lalu menjadi partai penguasa.
“2004, Demokrat pernah menjadi penguasa di negeri ini. Lawan Moeldoko! Lawan!” ujarnya.
Dani menyebut, meski pihak Moeldoko sempat melayangkan narasi mendegradasi esensi perlawanan yang diperjuangkan kader dan simpatisan Partai Demokrat, ia mengingatkan bahwa aksi Moeldoko tersebut berupaya menjegal Demokrat di Pemilu 2024.
Tak hanya itu, aksi Moeldoko juga bisa disebut berusaha menggagalkan Pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. Sebab, kata Dani, Demokrat bersama mitra koalisinya yaitu Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera berada dalam barisan solid koalisi yang sama, yakni Koalisi Perubahan dan Persatuan, membulatkan tekad memenangkan Bacapres Anies Baswedan.
Karena itu, Dani menyerukan warga Demokrat di DIY beserta seluruh simpul Relawan Anies Baswedan DIY turut menyuarakan aspirasi melawan pembegalan Partai Demokrat.
Di samping itu, Dani mengajak massa rakyat dari elemen gerakan buruh untuk membangun konvergensi politik dengan memobilisasi konsolidasi dukungan politik kelas pekerja Indonesia bagi kemenangan Partai Demokrat di kontestasi elektoral, lewat antagonisme perlawanan gerakan rakyat untuk mendekonstruksi menguatnya populisme oligarki di tengah situasi ekonomi-politik yang merugikan kelompok sosial masyarakat bawah hingga Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, menjelang.
“Kami Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia DIY, saya Ketuai, menyatakan bahwa SBSI DIY mendukung langkah Demokrat menolak Omnibuslaw Undang-Undang Ciptakerja,” pungkas Dani.