Ketahuan Korupsi, Presiden Malawi Bubarkan Kabinet

Baca Juga

MATA INDONESIA, LILONGWE – Presiden Malawi, Lazarus Chakwera membubarkan seluruh kabinetnya pada Senin (24/1). Alasannya, tiga anggotanya ketahuan terlibat praktik korupsi!

Dalam pidato kenegaraan yang disiarkan di televisi, Presiden Chakwera bersumpah akan memberantas praktik korupsi dalam pemerintahannya dan menegakkan hukum para pejabat publik yang melanggar.

“Saya telah membubarkan seluruh kabinet saya dengan segera, dan semua fungsi kabinet kembali ke kantor saya sampai saya mengumumkan kabinet yang dikonfigurasi ulang dalam dua hari,” tegas Chakwera dalam pidato nasional, melansir Deutsche Welle, Selasa, 25 Januari 2022.

Ketiga menteri yang diduga melakukan praktik korupsi di antaranya, Menteri Pertanahan Kezzie Msukwa, yang dituduh mengambil untung dari kesepakatan tanah yang melibatkan pengusaha Malawi yang berbasis di Inggris.

Kemudian Menteri Tenaga Kerja Ken Kandodo, yang dituduh menyalahgunakan dana Covid-19; dan Menteri Energi Newton Kambala, yang dituduh memanipulasi kesepakatan impor bahan bakar secara ilegal.

Chakwera terpilih pada 2020 dengan janji memerangi korupsi. Dia baru-baru ini mendapat kecaman dari Konferensi Waligereja Malawi (ECM) dan Komite Urusan Publik (PAC) — yang terdiri dari kelompok-kelompok gereja yang bertindak sebagai pengawas pemerintah — karena kelambanannya.

“Jangan ada tersangka, betapapun kuat, kaya, atau siapa koneksi mereka, dilindungi atau dilindungi,” demikian pernyataan baru-baru ini oleh para uskup Katolik dari ECM.

Chakwera juga menjabat sebagai ketua Partai Kongres Malawi (MCP), partai politik tertua di negara itu dan terbesar di Aliansi Tonse yang berkuasa di Malawi.

Presiden telah menghadapi pemberontakan yang berkembang dari dalam aliansi, dengan banyak anggota menuduh MCP melakukan korupsi dan nepotisme, sementara pada saat yang sama mengejar kebijakan ekonomi yang mengancam untuk mendorong negara ke dalam krisis ekonomi penuh.

Malawi adalah salah satu negara terkecil di benua Afrika dengan penduduk terpadat dan salah satu negara termiskin di dunia dengan hampir tiga perempat penduduknya hidup dengan kurang dari 2 USD sehari atau sekitar 28,696 Rupiah.

Malawi telah mengalami banjir besar, kekeringan berkepanjangan, hama perusak tanaman, dan pandemi virus corona — yang menyebabkan 15 persen penduduknya sangat membutuhkan bantuan pangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini