MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah memastikan kesiapan pasokan bahan bakar minyak (BBM), elpiji, listrik, dan pangan nasional dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jaminan ini diberikan di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat sekaligus upaya pemenuhan kebutuhan di sejumlah wilayah terdampak bencana.
PT Pertamina (Persero) menyatakan pasokan energi, termasuk BBM dan elpiji, berada pada level aman untuk menghadapi periode libur akhir tahun.
Corporate Secretary PT Pertamina, Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa stok energi telah disiapkan melalui kajian dan perhitungan matang.
“Untuk Nataru, kondisinya dalam stok yang aman,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa strategi penyediaan energi telah memperhitungkan potensi bencana alam, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan pembelian berlebihan.
“Kami sudah memperhitungkan pasokan energi sehingga masyarakat tidak perlu panic buying dan kami imbau membeli sesuai kebutuhan saja,” kata Arya.
Pertamina memastikan jaminan pasokan tersebut mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Meski distribusi di daerah terdampak bencana masih menghadapi kendala akses, Pertamina bersama instansi terkait terus melakukan penyesuaian agar suplai tetap terjaga.
Dari sisi pemerintah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memastikan pasokan BBM, elpiji, dan listrik di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat dan sekitarnya, berada dalam kondisi aman.
“Pemerintah bersama BUMN energi telah melakukan berbagai langkah antisipatif guna menjaga kelancaran distribusi energi di tengah potensi lonjakan kebutuhan masyarakat selama momentum Natal 2025 dan Tahun Baru,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pasokan energi primer seperti BBM, batu bara, dan gas berada pada level aman dengan ketahanan rata-rata 17 hingga 20 hari.
Pemerintah juga memastikan kesiapan infrastruktur pendukung perjalanan Nataru, termasuk peningkatan layanan di jalan tol dan rest area, penambahan fasilitas Wifi, serta penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan listrik.
Sementara itu, dari sektor pangan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak akan memberi ruang bagi pelaku usaha yang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Yang menaikkan harga, saya pastikan saya ‘vertigokan’. Percaya sama saya,” tegasnya.
Pemerintah memastikan stok pangan nasional berada pada level aman, dengan cadangan beras mencapai sekitar 3,7 juta ton dan diproyeksikan terus meningkat.
