Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok dan Non Deal Brexit Bawa IHSG Menguat Sore Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbanding terbalik dengan rupiah di akhir perdagangan Senin 16 Desember 2019.

Mengutip data RTI Bussines, IHSG berhasil ditutup menguat 0,23 persen di level 6.211,59.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, salah satu sentimen yang membuat IHSG menguat adalah karena meredanya sentimen perang dagang antara AS vs Tiongkok.

“Di mana kesepakatan dagang fase satu sudah tercapai,” katanya kepada Minews, Senin sore.

Selain itu, kata Nafan, meredanya sentimen no deal Brexit, pasca kemenangan Boris Johnson pekan lalu juga jadi sentimen positif bagi IHSG di hari ini.

Asal tahu saja, sepanjang hari ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp 8,06 triliun dengan volume 9,24 miliar saham. Sementara pelaku pasar asing mencatatkan aksi beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp 191,2 miliar.

Pada penutupan kali ini, 220 saham bergerak menguat, 192 turun, dan 150 lainnya tidak bergerak. Di sisi lain, 7 dari 10 indeks sektoral bergerak naik. Sektor aneka industri memimpin kenaikan sebesar 1,52 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pukul 16.15 WIB terpantau melemah 0,14 persen ke level Rp14.005 per dolar AS. Sejak pagi, rupiah bergerak dalam rentang Rp13.985 – Rp14.020 per dolar AS.

IHSG menguat di tengah penurunan mayoritas indeks saham Asia lainnya. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,25 persen, Kospi Index di Korea Selatan melemah 0,10 persen, dan indeks Nikkei225 di Jepang berkurang 0,29 persen.

Lebih lanjut, mayoritas indeks saham di Eropa mengalami peningkatan. Indeks DAX di Jerman naik 0,74 persen, CAC All-Tredable di Perancis bertambah 0,94 persen, dan FTSE100 di Inggris di Inggris tumbuh 1,62 persen.

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini