Kesenjangan Ekonomi Ditekan, Masalah Keamanan Bisa Selesai di Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Upaya menekan kesenjangan ekonomi yang dilakukan pemerintah di Papua merupakan wujud keseriusan dalam rangka menyelesaikan persoalan keamanan di Tanah Papua. Strategi ini sudah sepatutnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta juga menilai bahwa peningkatan kualitas kehidupan masyarakat bisa memangkas kesenjangan ekonomi.

“Ini harus diselesaikan dan pemerintah harus mengejar supaya angka kesenjangan ekonomi bisa ditekan. Secara paralel kualitas hidup masyarakat ditingkatkan dan permasalahan keamanan diselesaikan,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Jumat 11 Februari 2022.

Meski demikian, seiring berjalannya waktu tingkat perekonomian Papua semakin membaik. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menegaskan jika pertumbuhan ekonomo tertinggi pada 2021 tercatat di dua wilayah yaitu Maluku dan Papua yakni mencapai 10,09 persen.

Pertumbuhan tinggi di dipengaruhi oleh aktivitas pertambangan bijih logam, khususnya tembaga dan bijih emas.

“Demikian juga di Papua, terjadi peningkatkan aktivitas pertambangan bjih logam, khususnya tembaga dan bijih emas, serta peningkatan konstruksi untuk menunjujang pelaksnaaan PON ke-XX di Papua,” kata Margo.

Namun, pertumbuhan yang tinggi, kontribusi PDB Maluku termasuk Papua hanya 2,49 persen secara nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini