Keren, Sumedang Jadi Percontohan Transformasi Digitalisasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUMEDANG – Langkah maju Pemerintah Kabupaten Sumedang. Kabupaten yang berada di antara Bandung dan Cirebon ini memanfaatkan sistem informasi digital dalam manajemen pemerintahannya.

Hal ini mendapat pujian dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Merves), Luhut B. Pandjaitan. Pasalnya, belum banyak pemerintah daerah yang berani melakukan lompatan dan keluar dari kebiasaan selama ini.

“Sehingga pekerjaan Bupati beserta jajarannya di sini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia,” kata Menko Luhut dalam sambutannya yang dibacakan Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa 6 September 2022.

Menurut Menko Luhut, melalui inovasi dan transformasi digitalisasi ini Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 50 persen di 2021. Dan meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dari rangking 28 ke rangking 1 di Jawa Barat. Karena itu, capaian dari langkah transformasi ini harus konsisten.

“Pemanfaatan teknologi digital dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) saat ini memang telah menjadi sesuatu hal yang pasti. Kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta infrastrukturnya. Digitalisasi berlangsung tidak terbatas pada optimasilasi peran ASN. Namun juga penajaman proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan proses knowledge management,” ujarnya.

Menko Luhut menjelaskan bahwa dampak dari berbagai kebijakan inovatif akan terasa langsung. Terobosan ini akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan berbagai stakeholders sehingga mendorong lahirnya partisipasi serta kolaborasi di tingkat daerah hingga desa.

“Saya juga mengapresiasi program penguatan SDM melalui inisiatif Happy Digital Talent Development Program. Pengagasnya Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Unity in Diversity,” ujarnya.

Program tersebut, kata Menko Marves, telah terbukti memberikan penguatan untuk transformasi digital serta membangun pola kepemimpinan. Dan cara berpikir yang mendasar yaitu Sistem, Desain, dan Komputasional. Konsep itu telah mampu mengintegrasikan kecerdasan intelektual, hati, dan gotong-royong dan diperkuat dengan kompetensi kepemimpinan, manajerial, serta teknis yang mumpuni.

Aspek itu dipandang Menko Marves telah menjadi satu lompatan yang baik dalam penciptaan ekosistem digital yang kondusif, inklusif, kreatif, dan adil yang dapat menciptakan aktivitas-aktivitas ekonomi yang bertanggung jawab secara sosial, ekologis, dan spiritual.

“Saya yakin, dengan pola-pola penguatan seperti ini akan semakin mengakselerasi pencapaian visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, dengan salah satu pilarnya adalah kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkapnya optimis.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan ikut senang dan bangga kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang selama ini dengan inovasi dan terobosannya.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu mendukung terhadap inovasi dan gerakan ke arah yang lebih baik dalam setiap kepemimpinan di mana dan kapanpun, termasuk di Kabupaten Sumedang,” kata Uu yang hadir dalam kesempatan ini.

Uu menyampaikan bahwa menjadi pemimpin saat ini memang sangat berat karena berbeda dengan 10-20 tahun lalu. Kini tuntutan masyarakat kepada pemerintah sangat luar biasa di era digitalisasi maupun era millennial saat ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumedang atas inovasinya yang sangat luar biasa. Saya sangat bangga karena inovasi dan terobosannya sangat luar biasa,” ujarnya.

Uu juga menyatakan Pemprov Jabar akan selalu mendukung setiap inovasi dan terobosan yang positif.

“Kalau bupati hebat, Jabar pun ikut hebat. Kalau Sumedang maju, Jabar juga ikut maju,” tambahnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan bahwa Sumedang merupakan salah satu kota di Jabar yang memiliki 1,2 juta penduduk. Sumedang terdiri dari 26 kecamatan terbagi ke dalam 270 desa dan tujuh kelurahan.

“Selain banyak tempat wisata yang indah, kini Sumedang menuju pemerintahan berkelas,” ungkap Dony.

Dony menuturkan dalam membuat sebuah kebijakan atau keputusan selalu memanfaatkan keberadaan digital atau teknologi. Kini, Sumendang sudah memiliki banyak aplikasi digital untuk memudahkan dan meningkatkan pendidikan atau pelayanan publik kepada seluruh masyarakat Sumedang. “Saya harap kita bisa berkolaborasi,” harapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergi Pemerintah dan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis: Peluang Ekonomi Baru

Oleh: Maryam Anita)* Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah memberikan kesempatan baru bagi para pelaku Usaha Mikro,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini