Keren, Marcus/Kevin Dapat Hadiah Lukisan Wajah Terbuat dari Shuttlecock

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mendapatkan hadiah berupa lukisan wajah keduanya yang terbuat dari shuttlecock bekas.

Lukisan itu merupakan karya seorang seniman asal Batam, Sofian. Dibutuhkan waktu lima bulan dan menghabiskan 5.840 shuttlecock untuk membuat lukisan wajah pasangan yang biasa disapa The Minions itu.

Sofian rela datang dari Batam ke Jakarta untuk memberikan langsung karya tersebut ke Marcus/Kevin. Pertemuan mereka terjadi pada Jumat 10 September di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya, seniman yang akrab dengan panggilan Abang ini telah mendaftarkan Hak Cipta karyanya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

“Sebenarnya saya baru mengenal bulutangkis di awal tahun ini. Ketika main bersama teman-teman di Batam, saya melihat banyak shuttlecock bekas yang tidak terpakai. Akhirnya saya terpikir untuk membuat karya dari benda tersebut. Karena sayang kalau tidak dimanfaatkan atau bahkan dibakar setelah dipakai,” ujarnya.

“Teman saya sangat mengidolai The Minions. Jadi saya coba membuat gambar mereka. Lalu ada kejadian di All England 2021, dimana tim Indonesia dipaksa mundur. Saya merasa terharu. Jadi saya buatkan tulisan All England 2021 WIN dengan bendera Merah-Putih,” katanya.

Sofian mengucapkan terima kasih karena karya ini sangat diapresiasi Marcus/Kevin. Bahkan, mereka mau menemui langsung.

“Terima kasih kepada Marcus dan Kevin karena sudah sangat mengapresiasi karya saya. Semoga karya ini bisa lebih memotivasi mereka untuk terus menyumbang prestasi,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini