Keren! Ibu Iriana Jokowi Bawa Karung Mungutin Sampah di Pantai Ambon

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Biasanya, wanita yang menyandang status Ibu Negara selalu congkak dan merasa ‘jijik’ jika diminta memungut sampah. Kondisi itu sih bisa dibilang manusiawi, karena pengaruh silaunya jabatan dan prestige yang dimilikinya.

Namun semua itu tidak berlaku untuk Iriana Jokowi. Ibu Negara yang dikenal sederhana tersebut secara sukarela memimpin aksi bersih-bersih sampah di bibir pantai di kawasan Hative Kecil, Kota Ambon.

Sembari membawa sebuah karung, Iriana tampak tak segan dan jijik saat memungut sampah plastik yang berada di pantai. Aksi Iriana pun diikuti ratusan peserta yang hadir di sekitar jembatan yang menghubungkan Desa Rumah Tiga dengan Desa Hative Kecil/Galala. Sebuah jembatan terpanjang di timur Indonesia.

Sebelum aksi bersih pantai dilangsungkan, mereka berolahraga senam bersama dilanjutkan dengan penyerahan bantuan tempat (tong) sampah secara simbolis kepada para penerima bantuan. Totalnya, ada 100 tong sampah yang disumbangkan bagi masyarakat di Kota Ambon.

“Gerakan bersih-bersih pantai ini bukan hanya untuk hari itu saja. Saya serahkan kepada Gubernur untuk bersih-bersih pantai sampai bersih,” kata Iriana Joko Widodo di lokasi, Rabu 20 Februari 2019.

Rencananya, kegiatan ini akan terus disosialisasi kepada organisasi-organisasi yang ada di Kota Ambon. Sementara anggota OASE KK, Ratnawati Jonan, tujuan Gerakan Indonesia Bersih adalah mengurangi sampah plastik.

“Program yang sangat bagus dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sampai ke sekolah-sekolah mengenai bahaya sampah plastik dan bagaimana menangani sampah plastik,” kata dia.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini