MATA INDONESIA, JAKARTA – Keran ekspor produk bahan alami, seperti ekstrak rumput laut, minyak esensial, dan ekstrak tumbuhan sebagai bahan untuk suplemen makan dan kosmetika semakin terbuka lebar ke pasar Eropa.
Untuk mendukung upaya itu, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Pusat Promosi Impor Negara Berkembang (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI). Ini merupakan lembaga di bawah Kementerian Luar Negeri Belanda.
“Keanekaragaman produk bahan alami (natural ingredients) yang berkombinasi dengan kemampuan produksi dapat memberikan peluang untuk memenuhi permintaan global. Karena itu, Indonesia perlu meningkatkan pengembangan ke pasar internasional dan harus memposisikan diri sebagai produsen natural ingredients terpercaya di dunia,” kata Dirjen KPAII Kemenperin, Eko S.A Cahyanto.
Ia menyampaikan, sebagai upaya mendukung upaya ekspor produk berbahan alami ke pasar Eropa, Kemenperin juga memfasilitasi penyelenggaran empat rangkaian pelatihan bisnis ekspor bersama dengan CBI Belanda, terutama terkait dengan membangun citra unik atau branding produk-produk tersebut. Pelatihan dihadiri oleh perwakilan Kemeterian dan Lembaga, Asosiasi, serta para pelaku industri.
Pada pelatihan pertama, pembahasannya mengenai Baseline Definition. Kedua mengenai Brand Positioning, ketiga mengenai Brand Creation. Dan keempat mengenai Tool Validation. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha produk berbahan alami mengenai potensi pengembangan akses ke pasar Eropa.
“Penggunaan Natural ingredients secara luas di berbagai produk makanan dan produk kosmetik. Salah satu pasar utama di dunia untuk produk makanan dan produk kosmetik adalah Eropa. Kawasan Eropa, secara tradisional, telah tumbuh sebagai pasar potensial bagi produsen natural ingredients. Dengan tingginya tingkat permintaan untuk berbagai variasi produk yang terbuat dari bahan tersebut,” kata Eko.
Ia menuturkan, produk bahan alami Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan pasar Eropa. Hal ini mengingat Indonesia memiliki kapasitas produksi yang luar biasa banyak. Namun di sisi lain, daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen natural ingredients Indonesia untuk memasuki pasar Eropa. “Tantangan daya saing ekspor inilah melalui inisiasi kerja sama antara Kemenperin dengan beberapa lembaga mitra internasional seperti CBI Belanda,” ujarnya.
CBI Belanda merupakan lembaga pemerintah Belanda yang mendapatkan mandat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif. Terutama di negara-negara berkembang yang menjadi mitra melalui promosi ekspor. Selain produk bahan alami, Kemenperin dan CBI Belanda juga bekerja sama meningkatkan ekspor produkhome decoration ke pasar Eropa