Keputusan Pentagon Menarik Pasukan AS di Afganistan Menuai Kecaman

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Militer Amerika Serikat belum menghentikan penarikan pasukan dari Afganistan. Meskipun ada undang-undang baru yang melarang pengurangan lebih lanjut tanpa Pentagon mengirimkan penilaian risiko kepada Kongres.

“Saat ini, tidak ada perintah baru yang dikeluarkan yang berdampak pada perkembangan penarikan berdasarkan kondisi yang diperkirakan akan mencapai 2.500 (pasukan) pada 15 Januari 2021,” demikian pernyataan Departemen Pertahanan AS, melansir Reuters, Selasa, 11 Januari 2021.

Tindakan Pentagon diyakini akan membuat marah anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat yang menentang pengurangan pasukan dan memperbarui kekhawatiran tentang penghinaan pemerintahan Trump yang akan keluar untuk Kongres.

“Jika mereka melanjutkan penarikan, maka itu merupakan pelanggaran hukum,” ucap seorang ajudan Kongres tanpa menyebut nama.

Menghentikan penarikan dapat membahayakan proses perdamaian Afghanistan yang didukung AS karena perjanjian Februari 2019 dengan Taliban menyerukan penarikan penuh pasukan AS pada Mei dengan imbalan pemberontak memenuhi jaminan keamanan.

Pada November tahun lalu, Pentagon berjanji akan mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan dari semula 4.500 menjadi 2.500 pada pertengahan Januari. Akan tetapi, bulan ini Kongres memberlakukan RUU kebijakan pertahanan, yakni mengesampingkan veto Presiden Donald Trump.

Termasuk melarang penggunaan dana yang disesuaikan untuk tahun fiskal 2020 dan 2021 untuk membayar penarikan di bawah 4 ribu tentara AS hingga Menteri Pertahanan Christopher Miller menyerahkan kepada Kongres ” penilaian risiko dan dampak yang komprehensif dan antarlembaga. ”

Tidak jelas berapa banyak pasukan yang telah dipindahkan dari Afghanistan sejak undang-undang tersebut disahkan. Seorang pejabat pertahanan, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan jumlah pasukan AS sudah mendekati 3 ribu.

Pentagon mengatakan sedang mengevaluasi dampak undang-undang tersebut terhadap kekuatan pasukan AS di Afghanistan. Undang-undang itu memberi Trump kekuatan pembebasan darurat untuk melanjutkan penarikan.

Beberapa pejabat militer AS mendesak Trump untuk tidak menghentikan pasukan di tengah gelombang kekerasan di Afghanistan dan kegagalan Taliban untuk mengakhiri kerja sama dengan al Qaeda seperti yang disyaratkan oleh perjanjian Februari 2020 dengan para pemberontak.

Pejabat AS lainnya mengatakan penarikan sudah berlangsung ketika undang-undang tersebut berlaku, dan itu bukan sesuatu yang bisa diubah dengan mudah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini