Kentut Bisa Tularkan Virus Corona, Ini Kata Peneliti LIPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seorang dokter di Australia, Andy Tagg mengungkap bahwa penularan virus corona dapat terjadi melalui kentut. Hal itu langsung ditanggapi oleh Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra.

Ia mengatakan mikroorganisme bisa keluar dari tubuh manusia lewat saluran cerna, salah satunya saat kentut. Mikroorganisme keluar saat proses pelepasan gas dari sistem pencernaan.

“Kentut sebetulnya proses melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Proses tersebut juga ternyata dibarengi dengan release-nya mikroorganisme yang berasal dari saluran cerna, sebagaimana dilaporkan oleh British Medical Journal,” ujar Sugiyono mengutip CNNIndonesia.com.

Meski bisa terlepas, Sugiyono menyatakan mikroorganisme yang keluar saat kentut tidak akan bisa menyebar ketika seseorang yang kentut memakai celana. Dalam laporan yang sama, dia berkata celana mampu dijadikan sebagai barrier untuk mencegah kemungkinan menyebarnya mikroorganisme.

“Jadi sebetulnya tidak perlu khawatir tentang itu, asalkan memakai celana, seperti saran Chinese CDC. Sepengetahuan saya, penyakit yang penularannya lewat feses pun belum pernah dilaporkan bisa lewat kentut juga,” ujarnya.

Di sisi lain, Sugiyono membenarkan Covid-19 pernah dilaporkan terdeteksi pada feses maupun anal swab, serta pada benda mati di area toilet. Namun, dia berkata viabilitas dari virus tersebut belum diuji dan bukti ilmiah yang menunjukkan penularannya secara langsung belum pernah dilaporkan.

“Mengutip pernyataan WHO, COVID-19 penularan utamanya adalah dari droplet saluran pernapasan,” ujar Sugiyono.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini