Kemensetneg Gelar Webinar Guna Dukung ASN Anti Narkoba

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) menggelar Web Seminar (Webinar) dengan tema “ASN Anti Narkoba, Wujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba)”, melalui aplikasi Zoom Meeting pada Jumat, (15/12).

Deputi bidang Administrasi Aparatur, Nanik Purwanti, menuturkan dalam sambutannya, webinar tersebut sebagai wujud pembinaan pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. “Webinar ini merupakan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang mendukung terlaksananya pembinaan kepegawaian di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara khususnya memberikan edukasi tentang pencegahan bahaya narkoba dan zat adiktif lainnya,” tutur Nanik.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber, yakni Komjen Pol (P), Heru Winarko dan Komjen Pol (P), Ahwil Loetan. Kedua narasumber memaparkan berbagai jenis narkoba hingga efek samping yang ditimbulkan dari mengkonsumsi narkoba.

Heru mengungkapkan mitos dan fakta penggunaan narkoba di lingkungan masyarakat, banyak masyarakat yang mengatakan tidak semua narkoba itu berbahaya. Namun, faktanya semua narkoba berbahaya dan menimbulkan kerusakan fisik, mental juga emosi apabila digunakan tidak sesuai dengan aturan pemakainya termasuk penggunaan ganja.

Heru juga memaparkan mengenai alasan seseorang terjerumus dalam penggunaan narkoba dan efek samping dari penyalahgunaan narkoba “Alasan seseorang dapat terjerumus dalam penggunaan narkoba diantaranya pergaulan dan lingkungan, yang mulanya masih dalam tahap coba-coba akhirnya terpaksa sampai ketagihan sehingga menimbulkan halusinasi dan merusak saraf otak,” papar Heru.

Selain itu, Heru juga menjelaskan mengenai penyalahgunaan terbesar narkoba dan cara menghindarinya. Dalam data BNN tahun 2019, terdapat 77% penyalahgunaan narkoba terbesar adalah para pekerja, dengan jenis narkoba yaitu ganja, shabu, ekstasi sampai zat-zat psikoaktif. 

Di sisi lain, Ahwil Loetan membahas perihal kejahatan narkotika yang merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime yang merupakan kejahatan terorganisir lintas negara/internasional dan dapat menjadi ancaman serius karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan.

“Berbagai macam cara penyelundupan narkotika dengan berbagai jenis narkoba masuk ke Indonesia yaitu salah satunya melalui jalur segitiga emas perairan Internasional dan perairan Indonesia hingga menyebar ke berbagai negara,” jelas Ahwil.

(Humas Kemensetneg)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini