MATA INDONESIA, MOSKOW – Kapal penjelajah berpeluru kendali Rusia, Moskva, yang merupakan kapal utama armada Moskow tenggelam di Laut Hitam setelah mengalami kerusakan selama operasi militer di Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kapal Moskva tenggelam saat ditarik ke pelabuhan dalam badai setelah rusak parah akibat kebakaran. Namun, para pejabat Ukraina melaporkan pasukan mereka menyerang kapal itu dengan rudal anti-kapal Neptunus.
“Kapal kehilangan keseimbangan karena kerusakan yang terjadi di lambung saat kebakaran terjadi setelah amunisi meledak. Mengingat laut berombak, kapal tenggelam,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, melansir Radio Free Europe Radio Liberty, Sabtu, 16 April 2022.
Tenggelamnya kapal perang Moskva dipandang sebagai kekalahan simbolis bagi Rusia, yang telah terpaksa menarik pasukannya kembali dari Ukraina utara awal bulan ini.
Berdasarkan laporan, kapal perang Moskva dapat membawa 16 rudal jelajah jarak jauh, dan kehilangannya tentu akan sangat mengurangi daya tembak Rusia di Laut Hitam.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya bahwa kebakaran di kapal Moskva menyebabkan amunisi meledak dan awaknya telah dievakuasi. Moskow membantah telah terjadi serangan terhadap kapal tersebut.
Tetapi Gubernur Ukraina di wilayah sekitar pelabuhan Laut Hitam Odesa, Maksym Marchenko mengatakan bahwa kapal Moskva telah dihantam oleh dua rudal jelajah buatan Ukraina.
Kiev juga mengatakan pihaknya meluncurkan serangan rudal jelajah di tengah harapan Moskow mengalihkan fokusnya dalam perang ke timur saat pertempuran sengit terus menghantam kota pelabuhan Mariupol, di mana para tentara masih bertahan.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa tenggelamnya kapal perang Moskva merupakan pukulan telah bagi kekuatan angkatan laut Rusia di Laut Hitam.
“Ini adalah … bagian penting dari upaya mereka untuk mengeksekusi semacam dominasi angkatan laut di Laut Hitam,” kata John Kirby kepada CNN.
Tenggelamnya kapal perang Moskva sekaligus meningkatkan rasa percaya diri Presiden Volodymyr Zelenskyy. Mantan komedian itu pun kembali mengimbau negara-negara Barat untuk mengirimkan lebih banyak senjata.
“Kami tidak takut pada apa pun, karena kami tahu apa yang kami perjuangkan. Kami memiliki cukup keberanian untuk mengakhiri kejahatan. Berhenti memberi makan mesin militer (Rusia). Bantu (Ukraina) dengan senjata. Maka perdamaian dan kebaikan akan menang lebih cepat,” kicau Presiden Zelenskyy di akun Twitter-nya.
Sementara itu, Rusia menuduh pasukan Ukraina melancarkan serangan udara di wilayah Bryansk Rusia pada 14 April, yang melukai warga sipil.
Komite Investigasi Rusia menuduh bahwa dua helikopter militer Ukraina memasuki wilayah udara Rusia dan melakukan serangan udara terhadap bangunan tempat tinggal di desa Klimovo.
Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (RNBO) menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa tudingan Rusia hanyalah sebuah upaya untuk memicu histeria anti-Ukraina di Rusia.