Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, Tesla Siap Investasi di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengungkap, rencana Tesla Ins untuk investasi ke Indonesia masih dalam pembicaraan dan negosiasi.

Untuk diketahui, perusahaan yang dimiliki Elon Musk itu sebelumnya dikabarkan akan ikut andil mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

Sementara, di sisi lain, sudah ada beberapa produsen mobil yang diskusinya sudah berhasil menunjukkan komitmen yang lebih kuat, seperti Ford. Dia berharap, Tesla juga kedepannya bisa menghasilkan kesepakatan.

“Tesla masih, negosiasinya tentu masih proses ya. Komunikasi dengan timnya Tesla juga kan sudah kirimkan tim juga ke sini. Dan masih berproses, yang pasti Ford juga kemaren sudah teken MoU, kami berharap juga Tesla bisa segera follow shoot,” ujarnya di Jakarta Selatan, Jumat 7 Oktober 2022.

Jodi memastikan kalau diskusi dengan pihak Tesla terus berjalan. Apalagi, menurutnya sudah ada perwakilan Tesla yang datang ke Indonesia untuk membahas rencana bisnis, meski belum ada kesepakatan.

Jika nantinya Tesla akan terlibat dalam ekosistem kendaraan listrik dari sisi rantai pasok, Jodi belum bisa memastikan apakah Tesla akan ikut mendirikan pabrik mobil listrik di tanah air.

“Mungkin masuk ke dalam salah satu bagian suplai chain ya,” ujar dia.

Dia berharap kesepakatan bisnis bisa dihasilkan dalam waktu dekat, mengikuti Hyundai dan Ford yang lebih dulu mengeluarkan komitmen.

“Targetnya secepat mungkin karena beberapa perusahaan kaya Hyundai, Ford, komitmennya sudah detail,” katanya.

“Tentu kemarin pas Pak Luhut di Amerika juga ada jg beberapa masukan dari pihak industri otomotif nya juga yang sebetulnya masukannya juga untuk pihak pemerintah Amerika sendiri. Beberapa kebijakan mereka yang mungkin juga bisa menghambat investasi mereka di luar amerika,” terang dia.

Pembesut mobil listrik AS Tesla dikabarkan menandatangani kontrak pembelian olahan nikel sebesar USD 5 miliar (setara Rp 74,2 triliun) dengan perusahaan pengolahan nikel Indonesia.

Mengutip Reuters, informasi ini berasal dari seorang menteri senior di kabinet.

Reuters melaporkan, pemerintah Indonesia memang berupaya membuat Tesla mendirikan fasilitas produksi di Indonesia. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai negara dengan cadangan nikel yang besar.

“Kami terus bernegosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk unggulan dari Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan, Tesla menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di luar Morowali, Sulawesi Tengah. Nikel tersebut akan digunakan dalam baterai lithium Tesla.

Sekadar informasi, Indonesia memang tertarik mengembangkan industri kendaraan listrik dan baterai di dalam negeri. Reuters menyebut Indonesia telah menghentikan ekspor bijih nikel untuk memastikan pasokan cukup bagi investor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini