MATA INDONESIA, LONDON – Kandidat dari Partai Buruh, Sadiq Khan kembali memenangkan pemilihan sebagai Walikota London untuk yang kedua kalinya. Ia mengalahkan pesaingnya dari Partai Konservatis, Shaun Bailey.
Sadiq memenangkan 55,2 persen suara popular pada putaran kedua. Mantan anggota parlemen itu menjadi Walikota Muslim pertama di Kota London. Ia pertama kali terpilih menjadi Walikota London tahun 2016.
Dalam pidato kemenangannya di Balai Kota, Sadiq berjanji pada periode kedua masa jabatannya “untuk bekerja keras untuk membantu membangun masa depan yang lebih baik dan lebih cerah untuk London”.
Sadiq dipandang sebagai favorit selama kampanye, dengan beberapa jajak pendapat memperkirakan pria berdarah Pakistan itu kembali memenangkan pemilihan Walikota London tahun ini.
“Saya akan selalu menjadi walikota untuk semua warga London, bekerja untuk meningkatkan kehidupan setiap orang di kota ini. Hasil pemilu di seluruh Inggris menunjukkan negara kita, dan bahkan kota kita, masih terpecah belah,” kata Sadiq, melansir BBC.
Selain kharismatik, sosok Sadiq dikenal dalam ingatan publik –khususnya warga London, sebagai pengkritik utama keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit). Ia juga tak segan mengkritisi kebijakan Perdana Menteri, Boris Johnson, serta perseteruannya dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Luka Brexit belum sembuh. Perang budaya yang kasar semakin memisahkan kita. Ketimpangan ekonomi semakin buruk, baik di London maupun di berbagai bagian negara kami,” ucapnya.
“Saatnya kami berusaha untuk menghadapi besarnya tantangan di depan, dan saat kami bekerja keras untuk bangkit dari pandemi ini, kami harus menggunakan momen pemulihan nasional ini untuk menyembuhkan perpecahan yang merusak itu,” tuntasnya.