Keluarga Narapidana Sebut Penjara di Ekuador Bak Rumah Jagal

Baca Juga

MATA INDONESIA, QUITO – Bentrokkan yang melibatkan baku tembak antar-geng narkoba di penjara Guayaquil menewaskan 68 narapidana dan melukai puluhan lainnya. Kerusuhan ini berlangsung selama hampir delapan jam di lembaga pemasyarakatan terbesar di Ekuador pada Sabtu (13/11).

Aparat kepolisian membutuhkan waktu sehari untuk mengendalikan situasi. Bentrokan ini dilaporkan pecah sebelum fajar dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai meletusnya peperangan terbaru antar-geng di penjara yang terkait dengan kartel narkoba internasional.

“Menurut informasi awal, sekitar 68 tahanan tewas dan 25 lainnya luka-luka,” tulis Kantor Kejaksaan Ekuador di Twitter, menambah jumlah korban sebelumnya yang dilaporkan oleh polisi sebanyak 58 orang tewas dan 12 terluka.

Perkelahian di Penitenciaria del Litoral, di pinggiran Guayaquil di provinsi Guayas, hanyalah salah satu dari beberapa insiden serupa di penjara selama beberapa bulan terakhir. Pada September, kerusuhan antara geng saingan menewaskan sebanyak 119 tahanan!

Hampir 300 narapidana tewas tahun ini dalam sistem penjara yang rusak di Ekuador. Di mana ribuan narapidana yang terikat dengan geng narkoba saling berhadapan dalam bentrokan kekerasan yang kerap berubah menjadi kerusuhan mengerikan.

Warga yang tinggal di dekat penjara melaporkan bahwa mereka mendengar suara tembakan dan ledakan yang datang dari dalam penjara yang berlangsung selama berjam-jam. Di luar, kerabat teman berkumpul untuk berita tentang orang yang mereka cintai.

“Cukup ini. Kapan mereka akan menghentikan pembunuhan? Ini penjara bukan rumah jagal, mereka manusia!” kata Francisca Chancay, yang saudaranya telah mendekam di penjara selama delapan bulan, melansir Al Jazeera, Minggu, 14 November 2021.

“Apa yang (Presiden Guillermo) Lasso tunggu? Masih ada lagi yang meninggal? Kasihan, di mana hak asasi manusia? Kami pikir akan berubah, tetapi ini menjadi lebih buruk,” kata Maritza Vera, yang anaknya merupakan nara pidana.

Kekerasan penjara terjadi di tengah keadaan darurat nasional yang ditetapkan oleh Preiden Lasso pada Oktober yang memberdayakan pasukan keamanan untuk memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya.

Ekuador memiliki sebanyak 40 ribu narapidana. Sebanyak 8.500 narapidana berada di penjara Litoral. Menurut data layanan penjara, fasilitas yang penuh sesak oleh 55 persen di tingkat nasional dan 62 persen di fasilitas Litoral.

Bulan lalu, kepala otoritas penjara negara itu mengumumkan bahwa sebanyak 2 ribu tahanan akan mendapat grasi dalam upaya untuk mengurangi kepadatan di pusat-pusat penahanannya.

Sebelumnya, Direktur Otoritas Penjara SNAI, Bolivar Garzon mengatakan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pembebasan tahanan lanjut usia dan wanita, serta mereka yang cacat dan sakit parah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pendekatan Holistik Penting Sebagai Strategi Pencegahan Narkoba Sejak Dini

Oleh : Andika Pratama )* Penyalahgunaan narkoba terus menjadi ancaman besar yang merusak masa depan generasi muda dan stabilitas sosial bangsa. Dalam upaya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini