Keluarga Jauhkan Ba’asyir dari Radikalisme dan Ekstremisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUKOHARJO – Bebasnya Abu Bakar Ba’asyir dari jeruji besi pada 8 Januari 2021, bukan berarti upaya menangkal radikalisme dan ekstremisme telah usai.

Pihak keluarga Ba’asyir mengakui bahwa mereka akan berupaya keras menjauhkan Ba’asyir dari pemahaman ekstremisme dan pandangan yang tidak benar terhadap agama.

“Apapun pemikiran, apapun cara berpikir yang tidak benar baik itu karena berlebih-lebihan atau ekstremisime dan sebagainya. Apapun namanya apakah ISIS atau tidak ISIS semua akan diupayakan oleh pihak keluarga semampunya. Kita akan memberikan penjelasan dan upaya untuk menjauhkan dari pemikiran sedemikian,” kata putra Ba’asyir, Abdul Rohim.

Pemberdayaan ilmu yang benar menjadi salah satu upaya untuk meluruskan pemahaman tentang agama.

“Ketika kita bisa kembali dengan benar dan ilmu yang luas maka akan terjadi keseimbangan di dalam berpandangan,”ujarnya.

Maka pelibatan keluarga seperti ini tentu bisa membantu pemerintah dalam melakukan upaya deradikalisasi terhadap mantan narapidana teroris.

Pengamat Intelijen, Stanislaus Riyanta juga mengemukakan bahwa deradikalisasi harus melibatkan orang-orang terdekat, seperti keluarga

“Deradikalisasi perlu dilakukan secara lebih luas terutama melibatkan orang terdekat atau lingkungan orang yang terpapar paham radikal seperti keluarganya,” kata Stanislaus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini