Keluarga Jauhkan Ba’asyir dari Radikalisme dan Ekstremisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUKOHARJO – Bebasnya Abu Bakar Ba’asyir dari jeruji besi pada 8 Januari 2021, bukan berarti upaya menangkal radikalisme dan ekstremisme telah usai.

Pihak keluarga Ba’asyir mengakui bahwa mereka akan berupaya keras menjauhkan Ba’asyir dari pemahaman ekstremisme dan pandangan yang tidak benar terhadap agama.

“Apapun pemikiran, apapun cara berpikir yang tidak benar baik itu karena berlebih-lebihan atau ekstremisime dan sebagainya. Apapun namanya apakah ISIS atau tidak ISIS semua akan diupayakan oleh pihak keluarga semampunya. Kita akan memberikan penjelasan dan upaya untuk menjauhkan dari pemikiran sedemikian,” kata putra Ba’asyir, Abdul Rohim.

Pemberdayaan ilmu yang benar menjadi salah satu upaya untuk meluruskan pemahaman tentang agama.

“Ketika kita bisa kembali dengan benar dan ilmu yang luas maka akan terjadi keseimbangan di dalam berpandangan,”ujarnya.

Maka pelibatan keluarga seperti ini tentu bisa membantu pemerintah dalam melakukan upaya deradikalisasi terhadap mantan narapidana teroris.

Pengamat Intelijen, Stanislaus Riyanta juga mengemukakan bahwa deradikalisasi harus melibatkan orang-orang terdekat, seperti keluarga

“Deradikalisasi perlu dilakukan secara lebih luas terutama melibatkan orang terdekat atau lingkungan orang yang terpapar paham radikal seperti keluarganya,” kata Stanislaus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini