MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok petani yang dibentuk oleh Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) berkolaborasi dengan TaniHub Group dan mitra sukses menggarap panen raya padi di lahan seluas 1 ribu hektar. Panen padi ini berlokasi di wilayah Ujung Genteng Ciracap, Sukabumi Selatan.
Guntur Subagja selaku Ketua Umum Intani mengatakan bahwa hasil panen padi tersebut mengalami peningkatan, yakni 6-7,7 ton per hektar. Sementara produksi awal sekitar 4-5 ton per hektar atau naik sebanyak 30 persen.
“Kami senang petani meningkat produksi dan pendapatannya,” kata Guntur Subagja, Senin, 8 Maret 2021.
Guntur juga mengatakan bahwa kelompok petani ini dibentuk terhubung dimulai dari hulu hingga hilir. Kemudian dari input produksi, budi daya (on farming), pascapanen (off-farming), hingga pemasaran.
Untuk pembiayaan petani, Intani bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) untuk benih unggul dan pupuk, kemudian PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) untuk off-taker, sementara Gapoktan dan pesantren akan dimanfaatkan sebagai hub ekosistem di lapangan.
“Intani mendukung konsep korporasi petani yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menyejahterakan petani,” ucapnya.
Presiden Tanihub Group, Pamitra Wineka mengungkapkan keterlibatan TaniFund dalam proyek budi daya padi bersama Intani adalah janji perusahaan untuk memberi kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kerja sama dengan para pelaku agribisnis.
“Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” ujar Pamitra Wineka.
Sedangkan Direktur TaniFund, Edison Tobing menilai keikutsertaan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu penyelesaian pemberdayaan kelompok petani.
“Para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal,” kata Edison Tobing.