MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekspor perdana produk high fat desiccated coconut, atau kelapa parut kering, produksi PT Sasa Inti dikirim ke Bulgaria, yang dilakukan di PT Sasa Inti, Cikarang, Jawa Barat.
“Pelepasan kontainer ekspor perdana kelapa parut kering Sasa ke Bulgaria hari ini menjadi suatu kebanggaan karena merupakan bentuk terobosan pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar nontradisional,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu 9 April 2022.
Mendag mengatakan, berbagai upaya terobosan perlu ditempuh untuk menembus pasar nontradisional seperti Bulgaria. Lutfi melepas ekspor produk kelapa parut kering tersebut bersama Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara Iwan Bogananta dan Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional Hadi Santoso sebagai perwakilan PT Sasa Inti.
“Kami harap perwakilan RI di Bulgaria akan terus membuka pasar Bulgaria bagi produk-produk Indonesia lainnya,” katanya.
Ekspor kelapa parut kering itu merupakan kerja sama antara PT Sasa Inti dari Indonesia dan P.I.C.Co dari Bulgaria yang diestimasi memiliki nilai potensial 1,5 juta dolar AS hingga akhir 2022 dengan estimasi volume 600–1.000 ton.
Ekspor kelapa parut kering itu turut menjadi upaya bersama mempopulerkan Indonesia spice up the world, atau misi mempopulerkan bumbu masak dan kuliner Indonesia.
Lima negara tujuan ekspor terbesar kelapa parut kering Indonesia adalah Jerman, Rusia, Singapura, Belanda, dan Mesir. Dalam pelepasan ekspor kali ini, turut hadir Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, dan Partnership Bella group Bulgaria serta Komisaris PT Rodamas Franky Sibarani.
Mendag Lutfi menambahkan, keberhasilan ekspor perdana kelapa parut kering tidak lepas dari kerja keras Kedutaan Besar RI di Sofia, Bulgaria.
“Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Duta Besar RI di Bulgaria dalam membuka pasar produk-produk Indonesia di pasar Bulgaria,” ujarnya.