Kejar Terus! Anggota Teroris MIT Kini Tersisa 9 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dengan tewasnya dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya pada Senin 1 Maret 2021 kemarin, maka organisasi teroris itu kini terhitung hanya punya pasukan yang terdiri 9 orang saja, termasuk Ali Kalora sebagai pemimpin.

Seperti diketahui, kedua anggota MIT yang tewas itu adalah Samir alias Alfin asal Banten dan Irul, warga Poso.

Irul merupakan anak mantan bos MIT, yakni Santoso yang pernah menjadi salah satu teroris paling dicari di Indonesia.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso berkata, tidak ada penambahan dari jumlah DPO anggota MIT Poso. Jumlah mereka kini sembilan orang saja.

Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang.

Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri.

“Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang,” kata Irjen Rakhman, Selasa 2 Maret.

“Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka,” ujarnya.

Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini