MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berharap siklus kekerasan antara Israel dan Palestina akan segera berakhir. Biden juga menyuarakan dukungannya untuk sang sekutu utama.
“Harapan dan harapan saya adalah ini akan ditutup lebih cepat daripada nanti, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri,” kata Biden di Gedung Putih, melansir Reuters, Kamis, 13 Mei 2021.
Mantan Senator Delaware itu mengatakan tim keamanan nasionalnya telah melakukan kontak dengan rekan-rekannya di Israel, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Kekerasan meletus pekan lalu di Masjid Al-Aqsa Yerusalem –di tengah meningkatnya kemarahan atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.
Konflik antara Israel dan Hamas Palestina meningkat pada Rabu (12/5). Akibatnya, sedikitnya 35 orang meninggal dunia di Jalur Gaza dan lima orang di wilayah Israel dalam pertempuran udara paling intensif.
Gedung Putih mengungkapkan bahwa terjadi perbincangan antara Presiden Joe Biden dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dalam perbincangan tersebut, Biden turut mengutuk serangan roket Hamas dan kelompok lain yang menyasar Israel.
Presiden Biden turut menyampaikan dukungannya untuk keamanan Israel dan hak sah Israel untuk membela diri dan rakyaknya, sekaligus melindungi warga sipil.
“Dia (Biden) juga menyampaikan dorongan Amerika Serikat tentang jalan menuju pemulihan ketenangan yang berkelanjutan. Dia berbagi keyakinannya bahwa Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman dari seluruh dunia, harus menjadi tempat yang damai,” kata pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam panggilan telepon pada hari Rabu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, “mengutuk serangan roket dan menekankan perlunya mengurangi ketegangan dan mengakhiri kekerasan saat ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Sebelumnya,Israel mengatakan bahwa jetnya telah menargetkan dan menewaskan beberapa pemimpin intelijen Hamas pada Rabu pagi. Serangan lain menargetkan apa yang Israel sebut sebagai lokasi peluncuran roket –kantor Hamas dan rumah para pemimpin Hamas.
Ini merupakan serangan terberat antara kedua pihak bertikai sejak perang 2014 di Gaza, dan memicu kekhawatiran internasional bahwa situasinya bisa lepas kendali.