Kebengisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus saja berlanjut dan bahkan sama sekali tidak memandang bulu dengan sangat membabi buta. Baru-baru ini, mereka melakukan pembakaran pada kios dan sekolah di Paniai hingga menembak warga sipil yang sama sekali tidak berdosa.
Tentunya dengan berbagai macam tindakan kekerasan yang OPM lakukan tersebut, sebenarnya sudah sangat meresahkan semua pihak, utamanya mereka selalu menyebarkan teror sangat luar biasa bagi masyarakat sipil.
Tidak hanya melakukan pengrusakan atas berbagai macam fasilitas umum saja, namun lebih sadisnya lagi, Organisasi Papua Merdeka juga terus tidak ada hentinya menghabisi nyawa orang yang sama sekali tidak bersalah.
Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai pada Selasa, tanggal 21 Mei 2024 lalu sekitar pukul 20:35 WIT.
Kemudian, Kepala Satuan Tugas Hubungan Mastarakat (Kasatgas Humas) Operasi Damai Cartenz 2024, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Suseno mengatakan bahwa OPM awalnya melakukan penembakan terlebih dahulu, kemudian mereka melakukan pembakaran pada sejumlah bangunan hingga sempat terjadi kontak tembak pula dengan aparat keamanan.
Untuk fasilitas umum yang gerombolan separatis musuh negara tersebut bakar, yakni ada beberapa bangunan gedung sekolah yakni gedung PAUD, SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo, Paniai.
Akibat adanya insiden tersebut, sebanyak 23 warga dievakuasi oleh aparat keamanan di Markas Komando Kepolisian Resor (Mako Polres) Paniai. Sampai saat ini, aparat keamanan terus melakukan siaga tang bertujuan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan aksi susulan.
Nasib dari para guru di PAUD, SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo paniai beserta dengan keluarga mereka telah berhasil aparat keamanan pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri selamatkan.
Selanjutnya, aparat keamanan menemukan senjata api (senpi) berjenis FN di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah setelah OPM membakar kios dan gedung sekolah di lokasi tersebut.
Menurut Kepala Polres (Kapolres) Paniai, AKBP Abdus Syukur Felani bahwa saksi berhasil menemukan barang bukti berupa senpi tersebut saat sedang melakukan pengecekan atas sisa-sisa bangunan kios miliknya.
Setelah menemukan adanya senjata api, saksi langsung segera melaporkan penemuannya itu kepada aparat keamanan yang berada di lokasi. Senjata tersebut diduga kuat memang milik dari barisan OPM pimpinan Undius Kogoya.
Sebagai informasi, bahwa Organisasi Papua Merdeka pimpinan Undius Kogoya sendiri sebelumnya pernah terlibat dalam kontak tembak dengan personel Polres Paniai hingga salah satu dari anggota gerombolan teroris itu meninggal dunia.
Keberadaan senjata api tersebut menjadi salah satu bukti untuk menyelidiki bagaimana aktivitas OPM. Aparat keamanan pun menegaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen sangat kuat untuk bisa mengungkapkan jaringan gerombolan separatis musuh negara tang masih saja aktif di wilayah Paniai dan sekitarnya.
Pihak aparat keamanan berkomitmen kuat untuk terus meningkatkan pengamanan dan juga ketertiban di wilayah tersebut, serta mengajak kepada seluruh masyarakat setempat untuk tetap memiliki kewaspadaan diri dan langsung melaporkan setiap aktivitas mencurigakan apapun kepada pihak berwenang.
Pasalnya, adanya kerja sama yang baik antara pihak aparat keamanan dengan masyarakat setempat merupakan hal yang sangat penting untuk terus menjaga kondusivitas dan kamtibmas secara bersama-sama.
Terkait dengan bagaimana kronologi kejadian tersebut, bermula saat dua orang anggota OPM mendatangi kios milik Arwin. Kemudian mereka berpura-pura untuk membeli rokok lalu langsung menembak warga sipil bernama Arwin sang penjaga kios.
Saat penembakan terjadi, korban langsung melarikan diri ke dalam rumah sehingga tidak terkena tembakan, namun mengenai helm pada dinding rumah dan saat itu pula, kedua orang anggota Organisasi Papua Merdeka tersebut melarikan diri.
Sontak, aparat keamanan langsung turun secara langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengejar pelaku hingga kontak tembak pun terjadi. Akibat adanya kontak tembak dengan petugas, terdapat satu dari anggota OPM yang terkena tembakan aparat. Kemudian setelah petugas melangsungkan penyisiran, mereka menemukan 1 jenazah anggota gerombolan separatis tersebut atas nama Basoka Lawiya alias masyarakat Kogoya.
Aparat keamanan senantiasa tanpa mengenal kata lelah terus berupaya untuk mewujudkan kedamaian di Papua, termasuk juga di Paniai. Maka dari itu, petugas memberlakukan tindak sangat tegas dan juga memiliki komitmen sangat kuat untuk bisa menindak seluruh anggota Organisasi Papua Merdeka tersebut.
Beberapa waktu lalu, Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 berhasil menangkap komandan OPM wilayah Dokoge-Paniai bernama Petrus Pekei di tanjakan Pugo, Distrk Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Memang banyak sekali kebengisan yang terus saja OPM lakukan selama ini, mereka bertindak dengan sama sekali tidak memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan hingga banyak merusak fasilitas umum serta menembak warga sipil tidak berdosa, yang mana sejatinya seluruh tindakan tersebut sangat menghambat upaya percepatan pembangunan yang pemerintah lakukan di Papua.