MATA INDONESIA, JAKARTA – Minggu 14 November 2021, pukul 07.45, kebakaran tangki minyak di Cilacap sudah berhasil dipadamkan.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan kebakaran Tangki 36 T-102 di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, sudah benar-benar padam dan tak ada lagi percikan api. ”Sebenarnya tadi malam, pukul 23.05 WIB, sudah dapat dipadamkan, tetapi foam terbuka sehingga kembali terjadi kebakaran,” ujarnya, saat konferensi pers secara virtual, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, pemadaman ini berkat upaya maksimal tim pemadam di lapangan.
Ia memastikan insiden kebakaran tangki di Kilang Cilacap tidak mengganggu distribusi bahan bakar minyak (BBM) maupun elpiji.
Nicke juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam upaya pemadaman kebakaran di Kilang Cilacap.
Sementara itu, CEO Subholding Refining and Petrochemical (PT Kilang Pertamina Internasional) Joko Priyono mengatakan beberapa strategi saat pemadaman di antaranya penyekatan tangki yang terbakar, transfer muatan ke tangki lain, serta pendinginan terhadap Tangki 36 T-101 dan T-103 yang berada di sekitar T-102.
Kebakaran terjadi di tangki 36T102 sekitar pukul 19.15 WIB pada Sabtu petang. Saat insiden terjadi, area kilang diguyur hujan lebat disertai petir.
Pada saat kebakaran, tim di lapangan melaporkan bahwa tangki 36T102 berisi Pertalite. Tangki memiliki volume 31 ribu hingga maksimal 39 ribu dengan level 15,9-20 meter. Pertamina menyebut api baru bisa di kendalikan pukul 23.05 WIB atau 3,5 jam usai kebakaran.
Adapun PICC ini berada di Gedung Graha Pertamina Jakarta. PICC merupakan inovasi digitalisasi Pertamina dan menjadi pusat big data yang berfungsi sebagai integrator dan memonitor seluruh aktivitas operasional secara real time.
Pantauan lewat tampilan video CCTV yang terhubung langsung dengan sistem PICC. Nicke juga meminta anak buahnya di lapangan berupaya maksimal untuk mengatasi insiden.
Sekretaris Perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan upaya pemadaman melalui offensive fire fighting. Untuk offensive fire fighting ini, Pertamina telah mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.