Kebakaran di Oregon, Penduduk: Warnanya Merah, Seperti di Mars!

Baca Juga

MATA INDONESIA, OREGON – Negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS) mengalami kebakaran hutan aktif dan membakar lebih dari 364 ribu hektar. Kebakaran hebat ini mendorong pemerintah setempat melakukan ribuan evakuasi.

Lebih dari 2,000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Kebakaran kali ini merupakan salah satu kebakaran terbesar sepanjang sejarah Oregon dan 80 kebakaran terbesar di 13 negara bagian AS.

Kebakaran ini dipicu oleh gelombang panas dan angin kencang yang terjadi belakangan ini. Dan perubahan iklim meningkatkan risiko cuaca panas dan kering yang memicu kebakaran hutan.

Sebagaimana diketahui, dunia telah menghangat sekitar 1,2C sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat. Hal ini hanya hanya terselesaikan apabila pemerintah di seluruh dunia melakukan pemotongan tajam terhadap emisi.

Kebakaran di Oregon memaksa setidaknya 2.000 penduduk dari sebagian besar daerah pedesaan untuk meninggalkan rumah mereka. Setidaknya 160 rumah dan bangunan telah hancur sejauh ini. Namun, pihak berwenang belum melaporkan jumlah kematian

Kepala Seksi Operasi, John Flannigan mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari batas api telah dipadamkan. Ia menggambarkan intensitas api seperti badai dan telah menghanguskan hutan dan rumah.

“Kami harus berjuang untuk hampir semua hal ini, tapi kami sudah sampai di sana,” kata John Flannigan, melansir BBC.

Seorang warga yang rumahnya hancur oleh kobaran api, Sayyid Bey, mengatakan bahwa ia menyaksikan dari jauh saat api membakar pepohonan menuju propertinya.

“Warnanya merah, seperti kita berada di Mars,” kata Sayyid Bey.

Dua pusat evakuasi telah didirikan untuk penduduk di beberapa kota, termasuk di wilayah Klamath, Falls dan Redmond.

Sementara suhu diperkirakan antara 10 dan 15 derajat Fahrenheit di atas normal dan wilayah tersebut juga mengalami kekeringan, yang dapat memburuk di hari-hari mendatang.

Kebakaran telah melanda lebih dari 1,2 juta hektar hutan di AS tahun ini, terutama di negara bagian barat, menurut Pusat Kebakaran Antar Badan Nasional. Ini menandai awal yang lebih berat dari biasanya untuk musim kebakaran hutan di Negeri Paman Sam.

Lebih dari 4.000 kebakaran telah dicatat oleh organisasi sejauh ini tahun 2021, yang hampir dua kali lipat dari total tahun lalu. Di California, lima kali lebih banyak hektar lahan yang terbakar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Musim kebakaran menjadi lebih lama dan lebih intens dari tahun ke tahun, kata Nick Schuler, wakil kepala Cal Fire.

“Sepuluh tahun lalu di California, orang memandang kebakaran hutan sebagai masalah pedesaan. Sekarang di mana pun Anda tinggal di California, orang-orang terkena dampaknya. Setiap acre di California akan terbakar pada suatu saat,” kata Nick.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini