Kasus Virus Corona di Spanyol Tembus Angka 1 Juta!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Spanyol telah mencatat lebih dari satu juta kasus virus Corona. Angka ini menjadikan Negeri Matador itu sebagai negara di kawasan Eropa Barat dengan kasus virus Corona tertinggi.

Melansir, BBC, Kamis, 22 Oktober 2020, Spanyol melaporkan terdapat 16.973 orang yang terinfeksi virus Corona dengan angka kematian sebanyak 156. Sejak kasus pertama yang terjadi (31/1), Spanyol telah mencatatkan 1.005.295 orang terinfeksi virus Corona.

Spanyol menjadi negara keenam di dunia yang mencapai angka 1 juta untuk kasus terinfeksi virus Corona, setelah Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, dan Argentina. Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez terpukul parah oleh virus Corona di awal pandemi. Hal ini membuat Spanyol menerapkan langkah ketat, salah satunya adalah melarang anak-anak pergi keluar.

Seperti kebanyakan negara Eropa, Spanyol pun turut melonggarkan peraturan, menyusul jumlah kasus virus Corona yang turun. Para politisi kemudian kembali mengizinkan para pelancong untuk datang guna meningkatkan faktor ekonomi.

Akan tetapi pada akhir Agustus, jumlah virus Corona kembali melonjak, tercatat ada 10 ribu kasus per harinya. Angka pasien di rumah sakit meningkat menjadi 20 persen dalam dua minggu terakhir, pun dengan angka kematian. Secara total, Spanyol telah mencatatkan 34,366 kematian.

Kasus virus Corona terus melonjak di benua Eropa selama beberapa bulan terakhir, dan memaksa para pemerintah di negara tersebut untuk menerapkan peraturan baru yang ketat.

Salah satu langkah tersebut yakni menerapkan jam malam. Seperti yang dilakukan di sembilan kota di Prancis dan Italia, di mana warga dilarang untuk keluar rumah di atas jam 9 malam.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menerapkan denda untuk warga yang melanggar. Langkah ini ditempuh demi mengendalikan wabah dan memastikan rumah sakit juga para tenaga medis tidak kewalahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini