MATA INDONESIA, NEW DELHI – Gangguan dalam pasokan oksigen medis telah menewaskan sedikitnya 22 pasien di sebuah rumah sakit di negara bagian Maharashtra, India barat. Demikian dikatakan seorang pejabat.
Musibah ini terjadi, lantaran menipisnya stok dan suplai oksigen usai adanya kebocoran tanki oksigen. Alhasil, pasokan oksigen pun terpaksa harus dihentikan selama sekitar setengah jam.
“Tangki oksigen bocor saat mengisi ulang, dan itu menyebabkan kematian 22 pasien,” kata Suraj Mandhare, seorang pejabat di distrik Nashik di Maharashtra, kepada kantor berita Reuters.
Berdasarkan laporan media, semua korban meninggal dunia menggunakan ventilator dan membutuhkan pasokan oksigen konstan di rumah sakit rujukan untuk pasien terinfeksi COVID-19.
Mandhar mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasokan oksigen telah dilanjutkan ke hampir 150 pasien lain di rumah sakit tersebut.
Dalam tayangan di televisi menunjukkan asap putih menyebar di area rumah sakit yang menyebabkan kepanikan. Banyak pasien di rumah sakit tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit lain di kota Nashik.
Pemerintah negara bagian memerintahkan penyelidikan kebocoran tersebut, kata Menteri Kesehatan negara bagian, Rajesh Tope.
Maharashtra adalah negara bagian yang paling terpukul di India oleh lonjakan kasus virus korona terbaru di negara itu, terhitung lebih dari seperempat infeksi harian terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, India telah berada di ujung tombak tentang pasokan oksigen dengan ribuan pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan, sementara persediaan menipis di tengah lonjakan kasus infeksi virus corona.
Kementerian kesehatan India melaporkan 295.041 kasus baru pada Rabu (21/4) dengan 2.023 kematian, jumlah ini menjadikan total kematian sebanyak 182.553. India sejak awal pandemi mencatat 15,6 juta kasus, tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.
Kasus yang baru dilaporkan telah melebihi 200 ribu setiap hari selama sepekan – dengan orang yang terinfeksi lebih cepat.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri India, Narendra Modi mencoba untuk meningkatkan semangat dengan mengatakan pemerintah dan industri farmasi sedang meningkatkan upaya untuk memenuhi kekurangan tempat tidur rumah sakit, oksigen, tes, dan vaksin.
Tapi, dia mengakui bahwa lonjakan infeksi virus corona yang terjadi saat ini datang seperti badai dan pertempuran besar. Walau begitu, Modi belum terpikir untuk menerapkan lockdown COVID-19 secara nasional.
“Situasinya masih terkendali beberapa pekan lalu. Sekarang gelombang kedua pandemi COVID-19 menyerang seperi badai. Pemerintah pusat dan negara bagian, termasuk swasta, berjuang bersama untuk meningkatkan persediaan dan distribusi oksigen medis,” ujar Modi (21/4).