Kasus Corona Kian Turun, Rupiah Ditutup Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 29 April 2020. Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 15.295 per dolar AS atau menguat 0,83 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh dampak positif penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia yang berimbas pada makin menurunnya jumlah kematian dari pasien corona (COVID-19).

Saat ini, kondisi pandemi di DKI jakarta terus menurun, mengindikasikan kemungkinan PSBB di awal Juni akan kembali di longgarkan. Ini akan diikuti oleh provinsi-provinsi lain sehingga perekonomian kembali berjalan dan PSBB secara keseluruhan bisa dihentikan.

“Dengan begitu akan menjadi angin segar bagi pasar. Maka wajar dalam perdagangan hari ini arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi sehingga mata uang garuda kembali digdaya,” ujar Ibrahim Rabu sore.

Sementara dari luar negeri, laju rupiah dibayangi oleh sikap pelaku pasar yang mengawasi dan menanti apakah Bank Sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunga, membeli obligasi dan mendukung pasar kredit sebagai respon atas wabah corona yang memukul ekonomi AS.

“Pasar pasti akan sangat tertarik mengetahui apa angka (perkiraan ekonomi) itu, atau setidaknya secara kualitatif seberapa dalam dan berapa lama ini akan berlangsung,” kata Ibrahim.

Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan pagi tadi, rupiah berada di posisi Rp 15.423 per dolar AS. Posisi ini menjadi titik tertinggi yang dicapai rupiah hari ini, hingga akhirnya menutup perdagangan di level Rp 15.295 per dolar AS.

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini