Kapolri: Kudus Terapkan Manajemen Penanganan Wabah Super Ketat Seperti Berikut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memutus penularan dan mencegah meluasnya wabah Covid19 di Kudus, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerapkan manajemen penanganan wabah super ketat.

Salah satu satunya manajemen yang menguatkan tes swab dan edukasi protokol kesehatan yaitu 5M terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, menyuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Ditambah dengan manajemen penguatan 3T atau testing, tracing dan treatment yang di Indonesia dikenal dengan program tes-lacak-isolasi/obati.

Satgas Covid19 akan sering melakukan tes swab PCR massal dan mereka yang dinyatakan reaktif langsung harus isolasi mandiri di rumah sampai hasil tes swabnya keluar.

Mereka yang melakukan isolasi mandiri akan diawasi ketat aparat TNI-Polri dengan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di tempat tinggal mereka.

Jika hasil PCR -nya positif masyarakat yang isolasi mandiri langsung dibawa ke Asrama Haji Donoyudan, Boyolali sebagai rujukan isolasi mandiri pusat di Jawa Tengah. Di tempat itu tersedia 800 tempat tidur.

Aparat keamanan juga akan mengawasi ketat setiap orang yang keluar masuk zona merah terutama mereka yang berasal dari kota tetangga Kudus.

Masyarakat di wilayah zona merah diminta tidak keluar rumah selama lima hari dan akan dievaluasi setelahnya.

Saat ini, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kepala BNPB Ganip Warsito turun langsung menangani pencegahan penularan Covid19 di kabupaten tersebut.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini