Kapolda Papua: Massa Serang Aparat, Tiga Tewas dan Rampas 10 Senjata SS 1

Baca Juga

MINEWS.ID, JAYAPURA  – Kerusuhan di Deiyai akibat seribuan massa menyerang aparat keamanan yang semula mengawal aksi damai di halaman Kantor Bupati Deiyai. Akibatnya menewaskan tiga orang termasuk Serda Rikson serta merampas 10 senjata SS 1 milik TNI.

Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja awalnya hanya ada 100 orang yang melakukan unjuk rasa.

Tiba-tiba saja tempat itu didatangi seribuan massa yang berlari-lari kecil sambil membawa panah dan di antara mereka ada yang menyerang aparat keamanan menggunakan panah.

Mereka juga menyerang mobil yang sebelumnya membawa anggota TNI serta merampas senjata api yang berada di dalamnya.

Sedikitnya ada 10 senjata berjenis SS 1 serta magasen yang berisi amunisi berhasil mereka ambil.

Setelah berhasil mengambil senjata api, kemudian melakukan penembakan ke aparat keamanan yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa hingga terjadi kontak senjata, tutur Irjen Pol Rodja.

Kapolda Papua menyebutkan dua korban tewas akibat kerusuhan tersebut adalah warga sipil, bukan enam seperti kabar yang beredar. Selain itu lima anggota TNI dan Polri terluka akibat peristiwa tersebut.

Saat ini semua korban sudah dievakuasi ke RSUD Enarotali, namun kondisi sudah mulai aman menurut Irjen Pol Rodja.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini