MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Polisi Ahmad Luthfi menegaskan polisi sengaja diframing atau disudutkan dalam kasus keributan Desa Wadas, Purworejo beberapa hari lalu.
Contohnya adalah video viral yang dinarasikan ribuan anggota Polri menyerbu masjid, padahal kejadian sebenarnya tidak begitu.
“Posisi anggota kita membelakangi masjid, karena pada saat itu yang duduk-duduk (di dalam masjid) dan yang di luar akan terlibat kontak fisik, di mana yang kontra (pembangunan bendungan) dikejar-kejar yang pro, lalu masuk masjid,” ujar Lutfhi yang dikutip, Kamis 10 Februari 2022.
Menurut Luthfi anggota Polisi itu justru sedang membuat parameter agar tidak terjadi benturan.
Lutfhi bahkan mengungkapkan Dirpamobvit Polda Jateng melakukan salat di masjid itu dan tidak terjadi apa-apa.
Tetapi fakta-fakta itu diframing bahwa polisi menyerbu masuk ke dalam masjid.
Polda Jawa Tengah atas permintaan Badan Pertanahan Nasional (BPN), melakukan pendampingan.
Selain itu, pengamanan, fasilitator, dan dinamisator terhadap masyarakat yang menerima tanahnya diukur untuk Bendungan Bener.
Luthfi bahkan membantah mengerahkan ribuan anggotanya saat terjadi keributan itu. Dia mengungkapkan hanya menugaskan 250 personel.