Kapal Tanker Iran dan Panama Lakukan Transfer Minyak Ilegal di Perairan Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Indonesia mengatakan bahwa penjaga pantainya menyita MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya dengan bendera Panama. Kedua kapal asing ini diduga melakukan transfer minyak ilegal di perairan Indonesia.

Juru bicara penjaga pantai, Wisnu Pramandita mengatakan bahwa kapal tanker yang disita di perairan Kalimantan telah dikawal ke pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk dilakukan penyelidikan lebih detail.

“Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5:30 waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” ungkap Wisnu, melansir Reuters, Senin, 25 Januari 2021.

Ia mengungkapkan bahwa dua kapal milik Iran dan Panama itu tertangkap tangan tengah memindahkan minyak dari MT Horse ke MT Freya. Penjaga pantai Indonesia menemukan adanya tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima. Sebaganyak 61 awak dari dua kapal tersebut telah ditahan.

Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi. Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa. Akan tetapi, transponder sering kali ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

Berdasarkan data pengiriman di Refinitiv Eikon, kedua supertanker, masing-masing mampu membawa 2 juta barel minyak, terakhir terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura,

Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara VLCC MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, masih berdasarkan laporan tersebut.

Hingga saat ini, Iran belum angkat suara perihal penyitaan kapal tankernya yang dilakukan oleh penjaga pantai Indonesia. Teheran menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran karena berusaha untuk melawan sanksi Amerika Serikat.

Diketahui, pada 2018, mantan Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari Pakta Nuklir Iran 2015 dan kembali menerapkan sanksi ekonomi yang bertujuan untuk memotong ekspor minyak Teheran menjadi nol.

Teheran juga dilaporkan mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun lalu untuk transfer 2,1 juta barel kondensat Iran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini