Kamuspusdirla Terima Kunjungan Staf Kemensos

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Kamuspusdirla) Kolonel Sus Yuto Nugroho menerima kunjungan staf Kementerian Sosial Bidang Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) di Monumen Perjuangan TNI Angkatan Udara Ngoto, Bantul (26/8).

Kamuspusdirla dalam sambutan penerimaannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih, karena Monumen Perjuangan TNI AU Ngoto dikunjungi staf Kementerian Sosial.

Disampaikannya lokasi Monumen Perjuangan TNI AU merupakan tempat ditembakjatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa tersebut gugur tiga perintis Angkatan Udara, yaitu Agustinus Adisutjipto, Prof Dr Abdulrachman Saleh, dan Adisumarmo Wiryokusumo.

“Untuk mengenang para korban, di tempat jatuhnya pesawat VT-CLA pada tanggal 1 Maret 1948 didirikan Monumen Ngoto. Pada tanggal 17 Juli 2000, nama Monumen Ngoto diubah menjadi Monumen Perjuangan TNI AU,” terangnya.

Disampaikannya pula, di Monumen Perjuangan TNI AU Ngoto dimakamkan dua Pahlawan Nasional, yaitu Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh. Masing-masing bersama istri.

Sementara Staf Kementerian Sosial Bidang Pemeliharaan TMPN, Niki Dwi menjelaskan, kunjungannya ke Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto dalam rangka verifikasi pemeliharaan makam pahlawan. Selain itu kunjungannya juga dimaksudkan untuk menyerahkan alat kebersihan.

“Kunjungan ke Monumen Perjuangan TNI AU untuk verifikasi pemeliharaan makam pahlawan, di samping menyerahkan alat kebersihan,” ungkap Niki.

Untuk di ketahui perawatan Monumen Perjuangan TNI AU berada di bawah Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini