Kaleidoskop: Ini Peristiwa Penting Ekonomi yang Jadi Sorotan Selama Tahun 2019

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun 2019 akan segera berakhir, banyak peristiwa yang menggemparkan terjadi selama satu tahun kebelakang di Indonesia. Khususnya peristiwa ekonomi, nah sedikitnya ada 5 peristiwa yang sempat menjadi sorotan dan diperbincangkan.

  1. Keberadaan MRT Jakarta

Moda Raya Terpadu (MRT) mulai beroprasi pada bulan April 2019. Belum genap setahun beroperasi MRT sudah mencatatkan pendapatan yang positif. Hal itu karena lonjakan penumpang yang melebihi target awal.

Tercatat pengeluaran MRT sejak awal beroperasi sebesar Rp 940 miliar dan kemudian mendapatkan pemasukan Rp 1 triliun yang artinya MRT mendapatkan laba sebesar Rp 70 miliar. Selain itu, sampai bulan November ini penumpang MRT tercatat sudah mencapai 20 juta orang dan rata-rata perbulannya sebanyak 83.516 orang.

  1. Perjalanan rupiah

Perjalanan rupiah tidaklah mudah ditahun 2019, nasib panas menimpa mata uang garuda ditahun ini. Nilai tukar rupiah pernah merosot sampai Rp 14.230/USD.

Pada bulan Agustus lalu, rupiah sempat mengawali perdagangan kelabu setelah pengumuman Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) lantaran Bank Indonesia melaporkan defisit NPI di kuartal II-2019 bengkak menjadi 1,98 miliar US dolar.

Defisit pada NPI menjadi tanda perjalanan devisa yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk. Selain itu, perang dagang Amerika Serikat-China juga terus menjadi momok mengerikan yang menghantui pergerakan rupiah.

  1. Kenaikan harga beras

Harga beras ditahun 2019 cenderung mengalami kenaikan setiap bulannya. Kenaikan harga terjadi pada beras kualitas rendah, medium hingga premium. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan tertinggi terjadi pada beras medium yakni 1,43 persen menjadi Rp 9.434 perkilogram.

Sementara beras kualitas rendah naik 1,11 persen menjadi Rp 9.242 perkilogram. Tak sampai di sana, beras dengan kualitas premium juga mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen menjadi Rp 9.659 perkilogram.

Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga gabah atau padi kering. Pada bulan Oktober bahkan harga gabah dari petani naik sebesar 2,91 persen dari sebelumnya menjadi Rp 5.119 perkilogram.

  1. Tarif tol naik

Penyesuaian tarif tol diakhir 2019 dilakukan lantaran hal itu merupakan bagian dari skema pengembalian investasi yang telah disepakati dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Jasa marga sebagai operator tol terbesar di Indonesia memegang ruas paling banyak yang mengalami kenaikan tarif.

Setidaknya ada lima ruas tol yang naik diakhir 2019, yakni tol Jagorawi, dalam kota Jakarta, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Palikanci dan Surabaya Gempol. Kenaikan tarif tol sebesar 6 sampai 7 persen.

  1. Kenaikan harga rumah

Kenaikan harga rumah ditahun 2019 pada kuartal III terindikasi dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) sebesar 0,76 persen. Kenaikan harga rumah terjadi pada semua tipe, bahkan kenaikan tertinggi terjadi pada tipe rumah kecil sebesar 1,74 persen. Secara tahunan, kenaikan harga rumah meningkat dari 1,47 persen menjadi 1,82 persen. (Hutri Dirga)

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini