Kaleidoskop 2021: Pesona Presiden Jokowi dan Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G-20

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahun 2021 tampaknya menjadi milik Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi menjadi salah satu pemimpin dunia yang mendapat sorotan di ajang KTT G-20 di Roma, Italia, 31 Oktober 2021.

Mantan Walikota Solo dan Gubenur DKI Jakarta itu bahkan mendapat pujian dari Pangeran Charles. Putra Mahkota Kerajaan Inggris itu memuji Presiden Jokowi karena dinilai berhasil menyelamatkan alam.

Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela konferensi. Menurut Pangeran Charles, Indonesia sukses memberikan dampak besar dalam upaya penyelamatan planet Bumi dari perubahan iklim yang terjadi akibat keragaman perjuangan yang dimiliki Ibu Pertiwi.

“Ini pula alasan kenapa saya berharap Presiden Joko Widodo diberikan kesuksesan di setiap langkahnya ketika Anda melanjutkan perjuangan dalam beberapa bulan ke depan,” kata Pangeran Charles.

Aksi Presiden Jokowi juga dipuji genius oleh netizen ketika bertemu dengan pemimpin dunia lain di acara KTT G-20. Dalam foto yang beredar, tampak Presiden RI itu berbincang dengan sejumlah pemimpin dunia, seperti Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, serta Presiden Korea Utara, Moon Jae-in.

Yang menarik perhatian adalah ketika Presiden Jokowi tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker ketika berbincang-bincang dengan para pemimpin dunia tersebut.

Dalam foto lain terlihat, Presiden Jokowi bergabung bersama Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan para pemimpin negara lain untuk menyaksikan pertunjukan budaya yang menyuguhkan karya seni, pertunjukan musik, hingga tari-tarian yang juga merupakan rangkaian dari KTT G-20 di Roma.

Peristiwa lain di tahun 2021 yang membanggakan adalah terpilihnya Indonesia menjadi Presidensi G-20. Pada 31 Oktober, Indonesia secara resmi meneruskan estafet presidensi G-20 untuk tahun 2022.

Presidensi G-20 yang semula dipegang oleh Italia, kemudian diserahkan secara simbolis oleh PM Mario Draghi kepada Presiden Jokowi pada KTT G-20 Roma yang berlangsung di La Nuvola.

Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G-20 merupakan sejarah baru sejak bergabung tahun 1999. Indonesia menjadi negara Asia ke-5 yang pernah mendapat amanah sebagai Presidensi G-20, setelah Korea Selatan, Cina, Jepang, dan Arab Saudi

Serangkaian acara akan dilakukan dan telah resmi dibuka pada 1 Desember 2021, dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Sejak saat itulah, Indonesia bekerja mengajak dunia untuk pulih dan bangkit bersama menjadi perkasa dari pandemi Covid-19.

Dengan mengusung tema tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia berkomitmen memberikan dampak positif yang tidak hanya bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga bagi dunia.

Untuk itu, Presidensi G-20 Indonesia pada 2022 menjadi periode paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi global mengingat pandemi Covid-19 masih terus berlanjut, khususnya dengan adanya varian baru yang muncul.

“Presidensi G-20 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global, guna menjawab berbagai tantangan internasional,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

“Tentunya kepentingan nasional juga menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, yaitu mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif, berdaya-tahan, dan berkesinambungan,” sambungnya.

Dan yang perlu diketahui bahwa Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 sejak perkumpulan tersebut didirikan tahun 1999. Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang diamanatkan memegang Presidensi G-20.

Di samping itu, gelaran pertemuan tersebut juga akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun dan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 7,4 triliun Rupiah.

Tidak hanya itu, Pemerintah meyakini penyelenggaraan G-20 akan membawa berbagai manfaat ekonomi 1,5 hingga 2 kali lebih besar secara agregat jika dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini