KAI Gencar Kampanyekan Cegah Tindak Kekerasan Seksual di Kereta Api

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – PT Kereta Api Indonesia melakukan aksi kampanye di Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu. Kampanye ini untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Tak hanya di Stasiun Tugu, kegiatan ini berlangsung serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI pada Kamis 30 Juni 2022.

Manajer Humas Daop 6, Supriyanto menyampaikan bahwa tujuan dari kampanye serentak ini untuk menggugah kesadaran masyarakat. Hal itu tidak ada lagi tindak kekerasan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.

”Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat. Supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar Supriyanto.

Dalam kegiatan ini, KAI Daop 6 melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI. Dalam kampanye tersebut, KAI Daop 6 melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara. KAI juga menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

Di samping itu, KAI Daop 6 mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.

Supriyanto juga mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski KAI juga tetap meminta pelanggan agar waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan dugaan pelecehan seksual.

“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh,” ujarnya.

Adisti, salah seorang penumpang KAI mengapresiasi tindak tegas KAI dalam menyikapi pelaku pelecehan seksual. Perempuan asal Bandung ini mengaku kini merasa lebih nyaman dalam menggunakan transportasi umum.

“Untuk gerak cepat seperti blacklist bagi pelaku, tidak bisa menggunakan transportasi umum. Tentunya juga ditindaklanjuti dengan sanksi pidana hukum,” ujarnya.

Langkah KAI dengan melakukan kampanye anti kekerasan dan pelecehan seksual juga diapresiasi oleh Lilis. Perempuan yang hendak ke Malang ini menyarankan diperbanyaknya CCTV.

“Sebetulnya dengan CCTV sudah cukup. Sekarang, memantau CCTV tidak harus di tempat, di mana pun bisa sebenarnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Sabtu 25 Juni 2022, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual.

Erick Thohir juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani juga mengatakan bahwa KAI perlu melakukan kampanye seperti ini. Ia berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.

Selama periode 2021 s.d Juni 2022, KAI telah melakukan 25 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Kegiatan berlangsung di stasiun-stasiun berbagai kota seperti Jakarta, Medan, Malang, dan Purwokerto.

Reporter: M Fauzul Abraar 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Berjalan Aman dan Damai, Apresiasi Layak Diberikan Kepada Aparat Keamanan

JAKARTA – Agenda Pilkada 2024 telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Semua elemen masyarakat berperan penting terhadap kesuksesan penyelenggaraan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini