MATA INDONESIA, JAKARTA – Polri memastikan, kabar yang beredar bahwa DKI Jakarta akan ditutup total atau lockdown pada 12 Februari 2021 adalah informasi bohong atau tidak benar.
Apalagi informasi itu mencatut nama Presiden Joko Widodo, yang faktanya sama sekali tidak memerintahkan penutupan Jakarta.
“Tadi dapat informasi dari Kemenkes bahwa ada broadcast ‘Bahwa baru saja diumumkan Pak Jokowi mulai 12 Feb Jumat jam 8 sampai senin pagi Jakarta lockdown total. Ini adalah tidak benar, broadcast ini adalah salah,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Jumat 15 Januari 2021.
Ia menyebut, sebenarnya pesan berantai ini isinya adalah informasi ringan, namun dampaknya dikhawatirkan akan membuat keributan di masyarakat.
“Broadcast yang tidak benar, akan berdampak negatif bagi siapa saja. Memang kontennya biasa saja, tapi isinya bisa menghasut, bisa membuat fitnah,” ujar Argo.
“Kemudian, akan menyasar kemana? Yang disasar adalah emosi masyarakat. Yang bisa menimbulkan opini negatif dan kegaduhan masyarakat dan disintegrasi bangsa,” kata dia menambahkan.
Berikut isi pesan berantai hoaks yang beredar:
‘Perhatian sudah lihat atau nonton TV belum? Baru saja diumumkan oleh Jokowi bahwa mulai tanggal 12 Februari 2021 hari Jumat jam 20.00 malam sampai 15 hari, Senin pagi jam 05.00 Jakarta lockdown total tidak boleh keluar rumah sama sekali, toko semua restoran tutup, semua harus diam di rumah harus sedia bahan makanan untuk makan, untuk masak di rumah dan jangan keluar rumah karena akan ditangkap langsung di swab, didenda besar sekali. Stay at home’