Kabar Baik! Vaksin HIV Siap Diuji Coba Secara Massal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar baik datang dari dunia medis, dimana para penderita HIV dapat bernapas lega nantinya. Pasalnya, dua tim ilmuwan bakal memulai uji coba vaksin HIV  berdasarkan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan suntikan Covid-19.

Jenner Institute Oxford University, yang berada di balik vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19, dan raksasa farmasi AS Moderna dalam kemitraan dengan Scripps Research, akan menggunakan teknik yang berbeda.

Vaksin HIV tim Oxford menggunakan adenovirus yang dimodifikasi diambil dari simpanse. Sementara, Moderna didasarkan pada asam ribonukleat kurir (mRNA). Kedua metode tersebut telah berhasil digunakan untuk merangsang sistem kekebalan manusia terhadap Covid-19 dalam satu tahun terakhir.

Diharapkan metode itu dapat diterapkan pada HIV, penyakit yang menyebabkan AIDS. Penyakit ini telah membunuh sekira 32 juta orang sejak diidentifikasi pada 1981. Saat ini AIDS menyerang 38 juta orang di seluruh dunia, dengan hampir 690 ribu meninggal setiap tahun.

Tim Oxford mulai melakukan uji coba fase pertama bulan ini pada 101 relawan HIV-negatif berusia 18-50 dari Inggris, Kenya, Uganda, dan Zambia. Moderna akan meluncurkan dua uji coba mRNA pada akhir tahun ini.

Lokasi uji coba di Afrika penting karena pengobatan sering kali masih tidak terjangkau bagi banyak pasien Afrika.

Diperkirakan hingga setengah dari populasi yang terinfeksi di benua Afrika, bahkan tidak menyadari kondisi mereka. Terlepas dari keberhasilan dalam mengembangkan berbagai vaksin Covid-19, HIV tetap jauh lebih sulit untuk diobati daripada virus corona.

“Saat Anda terinfeksi satu virus, virus itu beragam dalam tubuh Anda. Untuk virus corona, ada empat varian utama yang kami khawatirkan di seluruh dunia. Untuk HIV, kami harus menangani 80 ribu,” kata Prof Tomas Hanke dari Universitas Oxford dilansir dari Arab News.

Sementara itu, tim di Institut Jenner bertujuan untuk merangsang produksi sel-T. Sel itu dapat menghancurkan sel manusia lain yang sudah terinfeksi virus melalui adenovirus yang dimodifikasi atau ChAdOx-1 di mana dirancang untuk melatih sel agar secara khusus mengenali HIV.

Hanke mengatakan, sel-T dapat membuktikan adanya kelemahan HIV. “Sel itu bisa menargetkan area penting bagi virus untuk bertahan hidup dan, yang terpenting, umum bagi sebagian besar varian virus di seluruh dunia,” ujarnya.

Tim berharap jika berhasil, vaksin tersebut dapat digunakan untuk mengobati pasien HIV-positif pada awal Agustus tahun ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini